Jakarta (Antara Babel) - Pemerintah Indonesia bersama Bosnia dan
Herzegovina sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan kedua negara.
"Kita telah mengundang pelaku usaha di Bosnia dan Herzegovina untuk
menghadiri Trade Expo Indonesia 2017," kata Direktur Jenderal Amerika
dan Eropa Kemlu RI Muhammad Anshor, seperti disampaikan dalam keterangan
dari Direktorat Eropa III Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di
Jakarta, Jumat.
Pernyataan tersebut disampaikan Muhammad Anshor dalam Forum Konsultasi
Bilateral (FKB) pertama antara Kemlu RI dengan Kemlu Bosnia dan
Herzegovina (BiH) yang berlangsung di Kementerian Luar Negeri RI pada
Kamis (13/4).
Menurut dia, beberapa upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan
hubungan dagang antarkedua negara, antara lain dengan mendorong kontak
antara pelaku usaha.
Kedua negara pun telah menandatangani nota kesepahaman antar-Kamar Dagang dan Industri (Kadin) pada 2004.
Forum Konsultasi Bilateral antara Indonesia-Bosnia dan Herzegovina itu
merupakan yang pertama kali diselenggarakan sejak penandatanganan nota
kesepahaman (MoU) di Jakarta pada 15 Desember 2004.
Untuk itu, ujar Muhammad Anshor, forum tersebut dimanfaatkan pemerintah
kedua negara untuk bertukar pandangan mengenai perkembangan domestik,
kerja sama bidang politik, ekonomi, perdagangan, investasi, pendidikan
dan sosial budaya.
"FKB difokuskan juga untuk meninjau perkembangan hubungan dan kerja sama bilateral serta hal-hal penting," lanjut dia.
Muhammad Anshor juga menyampaikan penghargaan Pemerintah Indonesia
kepada Bosnia dan Herzegovina atas kerja sama yang erat di berbagai
forum internasional.
Dalam pertemuan ini, Delegasi RI dipimpin oleh Dirjen Amerika dan Eropa
Muhammad Anshor, sementara Delegasi BiH dipimpin oleh Asisten Menlu
untuk Urusan Bilateral dan Diplomasi Ekonomi Amer Kapetanovi.
Selama berada di Indonesia, Amer Kapetanovi telah melakukan kunjungan
kehormatan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Wamenlu AM Fachir.
Selain itu, Amer Kapetanovi bertemu dengan Deputi Bidang Pengendalian
Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Ketua Umum KADIN beserta Asosiasi
Eksportir Kopi dan Minyak Sawit.
Hubungan bilateral Indonesia-Bosnia dan Herzegovina dimulai sejak
Pemerintah RI memberikan pengakuan atas kemerdekaan negara tersebut pada
20 Mei 1992. Hubungan diplomatik kedua negara dibuka pada 11 April
1994.