Beijing (Antara Babel) - Penangguhan jadwal penerbangan maskapai Air
China dari Beijing ke Pyongyang, Korea Utara (Korut), hingga batas waktu
yang tidak ditentukan bukan terkait krisis nuklir di Semenanjung Korea,
demikian pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri China, Selasa.
"Air China sudah menyampaikan pernyataan bahwa penangguhan itu
disesuaikan dengan bisnis dan pangsa pasar mereka," kata juru bicara
Kemenlu China di Beijing, Lu Kang.
Menurut dia, tidak hanya Air China, melainkan juga beberapa maskapai
penerbangan lain di China dan maskapai penerbangan asing juga melakukan
penangguhan penerbangan ke Pyongyang.
"Saya pikir penangguhan itu tidak perlu ditafsirkan secara berlebihan," tegas Lu.
Ia
juga menolak anggapan bahwa penangguhan jadwal penerbangan tersebut
berkaitan dengan situasi terkini di Korut setelah beberapa kali uji coba
senjata nuklir yang memicu kecaman dari masyarakat internasional.
Sebelumnya, pihak maskapai penerbangan milik Pemerintah China
tersebut dilaporkan telah menangguhkan beberapa jadwal penerbangan dari
Beijing ke Ibu Kota Korut.
Namun, mereka menyatakan bahwa penangguhan tersebut bukan berarti
menghentikan seluruh kegiatan operasional penerbangan ke Pyongyang,
melainkan hanya menangguhkan sementara karena permintaan tiket menurun.
Sejak 2008, Air China menerbangi rute tersebut setiap hari Senin, Rabu dan Jumat.
Terkait krisis di Semenanjung Korea, Lu menyatakan bahwa Pemerintah
China sedang berupaya untuk mendorong denuklirisasi di Korut demi
terciptanya perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Meskipun demikian, pihaknya tetap menjaga hubungan baik yang berlangsung secara turun-temurun dengan Korut.
"Kami sudah berkali-kali mengatakan bahwa siuasi di Semenanjung
Korea sekarang sangat rumit dan sensitif, bahkan berisiko tinggi. Kami
meminta agar semua pihak tidak saling provokasi," ujarnya.
Pihaknya juga menyambut positif peran Amerika Serikat (AS) yang juga
sama-sama mendorong penghentian senjata nuklir di Korut.
China: Penangguhan Penerbangan Tidak Terkait Nuklir Korut
Selasa, 18 April 2017 18:42 WIB
Saya pikir penangguhan itu tidak perlu ditafsirkan secara berlebihan.