Jakarta (Antara Babel) - Produk lampu dari kulit kerang karya perajin binaan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Cirebon, Jawa Barat, turut memeriahkan pameran INACRAFT 2017 di Jakarta Covention Center (JCC).
Sukarjo (47), sang perajin produk ini, ketika ditemui di JCC Kamis (27/04) mengatakan bahwa produk kerajinan lampu dari kulit kerang tersebut sudah diproduksi perajin Cirebon sejak 1997.
Pada awal produksinya, Sukarjo dan kawan-kawannya sempat mengalami kendala langkanya bahan baku.
“Dulu awalnya kami kesulitan dibahan baku mas, karena lokasi kami cukup jauh dari pesisir,” katanya.
Namun Sukarjo tidak menyerah, dia menemui langsung para nelayan yang ada di pesisir utara Cirebon, Tegal, hingga Situbondo untuk mendapatkan bahan baku untuk produknya.
“Kalau sekarang alhamdulillah bahan baku datang sendiri mas, biasanya mereka mengirimkan kwintalan, hingga ton-tonan ke kami,” katanya.
Menurut Sukarjo, tidak mudah untuk membuat kerajinan lampu dari kulit kerang. Harus ekstra sabar dalam proses pembuatannya.
Lampu dari kulit kerang dibuat dengan rangka dasar dari fiber, kemudian dibentuk sesuai keinginan dan baru ditempelkan kulit kerang dengan lem. Untuk finishing-nya menggunakan cairan resin agar kulit kerang melekat kuat.
Sampai saat ini, jumlah karyawan yang dipekerjakan dalam pembuatan kerajinan tersebut ada 7 orang. Namun, apabila banyak pesanan biasanya memberdayakan penduduk lokal yang dibayar harian.
“Jumlah pengerajinnya cuma 7 orang mas, tapi kalau lagi banyak pesanan biasanya dibantu masyarakat sekitar,” ujar Sukarjo.
Tidak hanya untuk pasar dalam negeri, produk kerajinan kulit kerang asal Cirebon ini sudah diekspor ke beberapa negara antara lain Belanda, India, Amerika, dan Spanyol.
Mengenai harganya, menurut Sukarjo, mulai Rp150.000 hingga yang termahal saat ini mencapai Rp2,5 juta.