Jakarta (Antara Babel) - Salah satu korban tewas akibat ledakan bom
Kampung Melayu, Jakarta Timur, Brigadir Satu (Anumerta) Imam Gilang
Adinata, rupanya tengah berencana mempersiapkan pertunangan dengan
kekasihnya, Dinda Venisita Verina.
Sayangnya,
rencana tersebut pupus sudah karena kenyataan berkata lain, lantaran
Gilang harus meregang nyawa akibat ledakan bom di Kampung Melayu, Rabu
malam (24/5).
"Iya, sehabis lebaran mau
bertunangan dengan pacarnya, Dinda," terang salah satu kerabat Gilang,
Wijiati (49), di rumah duka di Gang Kelingkit, Jalan Sapta, RT 005/01,
Kampung Sawah, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis.
Dinda,
lanjut Wijiati, saat ini ikut bersama rombongan keluarga Gilang,
termasuk kedua orang tuanya Muhammad Sri Sarjoyo dan Ningwyarti,
mengantarkan jenazah almarhum ke tempat peristirahatan terakhirnya di
Srago Gede, Mojayan, Klaten, Jawa Tengah.
Menurut Wijiati, Gilang merupakan sosok anak yang baik dan sopan kepada orang tuanya juga saudara-saudaranya.
Gilang dianggap sebagai harapan keluarga untuk bisa menjadi seseorang yang sukses dalam hidupnya.
Dinda
sendiri, mengaku terakhir kali berkomunikasi hanya 15 menit sebelum
kejadian yang menewaskan kekasihnya itu, itu pun melalui aplikasi
perpesanan whatsapp singkat.
"Komunikasi terakhir 15 menit sebelum kejadian, cuma WA: 'yank', gitu doang," kata Dinda.
"Kemudian saya balas 'kenapa yank?', terus enggak dibalas lagi," ujarnya menambahkan.
Dinda
tak sempat dikonfirmasi mengenai rencana bertunangan dengan Gilang
setelah Lebaran, namun ia mengungkapkan sempat bermimpi menikahi
kekasihnya tersebut.