Muntok (Antara Babel) - Pesanggrahan Muntok sebagai salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada awal puasa Ramadhan 1438 Hijriah sepi pengunjung.
"Hari ini pengunjung cukup sepi, tidak seperti hari-hari sebelumnya, kemungkinan karena baru hari pertama puasa," kata petugas jaga Pesanggrahan Muntok, Davit, Sabtu.
Ia mengatakan, dalam satu bulan jumlah pengunjung rata-rata mencapai ratusan orang dan pada akhir pekan terdapat puluhan orang yang berkunjung, meskipun tidak jarang pada hari tertentu tidak ada wisatawan yang datang.
"Pengunjung sebagian besar warga lokal, namun ada juga wisatawan regional dan dari luar daerah yang datang untuk melihat peninggalan sejarah tersebut," katanya.
Davit berharap dengan adanya beberapa perbaikan yang sedang dilakukan pemerintah, objek wisata sejarah itu semakin menarik untuk dikunjungi.
Pesanggrahan Muntok dibangun Banka Tin Winning (BTW) sebuah perusahaan tambang timah pada masa kolonial Belanda, pada 1827 dan menjadikannya sebagai tempat peristirahatan karyawan perusahaan.
Pada masa perjuangan Kemerdekaan RI, tempat itu memiliki peran bagi sejarah perjuangan Indonesia karena menjadi tempat pengasingan Bung Karno dan H Agus Salim, tepatnya mulai 6 Februari 1949 hingga 9 Juli 1949.
Di lokasi itu juga merupakan tempat diserahterimakannya surat kuasa kembalinya Pemerintahan RI ke Yogyakarta dari Soekarno kepada Sri Sultan Hamengkubowono IX pada Juni 1949.
Surat kuasa itu dikonsep oleh Bung Hatta di Pesanggrahan Menumbing dan diketik oleh Abgul Gafar Pringgodigdo. Penyerahan Surat Kuasa itu disaksikan oleh M. Hatta, Mr. Roem dan Ali Sastroamidjojo.