Jakarta (Antara Babel) - Kongres Wanita Indonesia (Kowani) mengusulkan
pejuang perempuan asal Aceh Laksamana Malahayati sebagai calon pahlawan
nasional.
"Hingga saat ini dari 169 pahlawan nasional, baru 12 diantaranya
perempuan. Karena itu kami mengusulkan Laksamana Malahayati untuk
mendapat penghargaan dari pemerintah sebagai pahlawan nasional," kata
Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo di Jakarta, Kamis.
Giwo usai pembukaan Kowani Fair di gedung Smesco Jakarta
mengatakan, Kowani telah melaksanakan sejumlah prosedur untuk
pengusulan pahlawan nasional tersebut seperti rekomendasi-rekomendasi
dan diskusi dengan sejumlah pihak serta tokoh-tokoh perempuan.
"Hanya satu syarat lagi yang belum terpenuhi yaitu rekomendasi dari
Gubernur Aceh yang merupakan daerah asal Laksamana Malahayati. Kita
usahakan agar segera terpenuhi," katanya.
Menurut dia, pejuang perempuan yang bernama Keumalahayati dan
merupakan keturunan Kesultanan Aceh tersebut sudah diakui dunia, maka
selayaknya pemerintah memberikan penghargaan dengan gelar pahlawan
nasional.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang membuka Kowani Fair
mengatakan mendorong agar Kowani segera memenuhi kelengkapan
administrasi persyaratan pahlawan nasional.
"Saya cek memang ada kebutuhan tambahan rekomendasi dari Gubernur
Aceh. Mudah-mudahan besok bisa kita dapatkan karena 16 Juni akan ada
rapat tim yang akan menggodog persyaratan ini dan yang memenuhi
kualifikasi untuk diusulkan kepada tim dewan gelar lalu diteruskan ke
presiden," ujar Khofifah.
Laksamana Malahayati adalah seorang muslimah yang menjadi laksamana
perempuan pertama di dunia berasal dari Kesultanan Aceh.
Pada tahun 1585-1604, memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal
Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan
Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.
Malahayati memimpin 2.000 orang pasukan "Inong balee"(janda-janda
pahlawan yang telah syahid) berperang melawan kapal-kapal dan
benteng-benteng Belanda 11 September 1599, sekaligus membunuh Cornelis
de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal, dan
mendapat gelar "Laksamana"untuk keberaniannya ini, sehingga ia kemudian
lebih dikenal dengan nama Laksamana Malahayati.
Kowani Usulkan Laksamana Malahayati Calon Pahlawan Nasional
Kamis, 1 Juni 2017 15:45 WIB