Sungailiat (Antara Babel) - Dewan Pengurus Wilayah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (DPW HNSI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung siap menjadi tuan rumah pelaksana rapat koordinasi nasional (rakornas) yang direncanakan pada November 2017.
Ketua HNSI Kabupaten Bangka, Ridwan di Sungailiat, Selasa, mengatakan dipilihnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi tuan rumah tentu menjadi kebanggaan tersendiri, karena meskipun baru menjadi provinsi pemekaran sejak tahun 2000 tetapi sudah mampu bersaing dengan provinsi lainnya di Indonesia.
"Kesempatan atau kepercayaan ini tentunya menjadi motivasi besar bagi pengurus wilayah HNSI untuk memaksimalkan bekerja membangun sektor perikanan tangkap dengan memperkuat peran organisasi dalam sektor perikanan tangkap," katanya.
Selain perkuatan internal organisasi, kata dia, pihaknya terus memaksimalkan upaya kerja sama baik dengan pemerintah pusat maupun daerah.
"Melalui Musyawarah Nasional nantinya, diharapkan mampu memperoleh kesepakatan bersama baik untuk kelembagaan internal organisasi maupun keputusan bersama yang dapat direkomendasikan ke pemerintah sebagai dasar kebijakan membangun perikanan tangkap secara nasional," ujarnya.
Ia mengatakan, "Multy player efect" dari musyawarah Nasional nanti nya dapat menarik investor perikanan baik industri hulu dan industri hilir di dunia perikanan dan menjadikan kepulauan Bangka Belitung sebagai poros maritim dunia karena letak secara geografis sangat strategis
Ia mengatakan, berdasarkan undang- undang nomor 27 tahun 2.000 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki luas perairan laut mencapai 65.301 kilometer persegi dari total luas wilayah mencapai 18.725,14 kilometer persegi.
Bersadarkan data tahun 2011, potensi sumberdaya perikanan tangkap di perairan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan luas areal 65.301 km persegi sebesar 499.500 ton per tahun dengan nilai ekonomis Rp2.497.500.000.000
Jumlah produksi untuk tahun 2011 adalah 192.473,20 ton atau 38,53 persen dari potensi produksi dengan nilai Rp3.258.524.232,82 atau 13,05 persen dari potensi nilai ekonomis. Data ini sebagai bahan investor untuk berinvestasi di Bangka Belitung.