Yogyakarta (Antara Babel) - Presiden Joko Widodo menitipkan pendidikan
karakter kebangsaan bagi siswa siswi Indonesia kepada para guru untuk
mengantisipasi perkembangan teknologi yang dapat menggerus budaya
Indonesia.
"Karena sekarang ini mereka ada di bimbingan bapak ibu sekalian.
Sekali lagi hati-hati. Jangan sampai arus perubahan itu mengubah sosial,
budaya, karakter anak-anak kita. Ibu bapak sekalian sangat berperan
dalam menyiapkan ini," kata Jokowi dalam sambutannya saat membuka Rapat
Koordinasi Pimpinan Nasional PGRI di Kabupaten Sleman, Yogyakarta,
Sabtu.
Menurut Presiden, pendidikan merupakan upaya untuk menjawab
tantangan dalam membangun martabat bangsa dan dapat memperkuat identitas
kebangsaan.
Dalam perkembangan media sosial dengan segala dampak baik dan
buruknya, Jokowi mengatakan jangan sampai siswa siswi Indonesia dididik
oleh media sosial.
Presiden meminta guru menjalankan profesi secara profetik karena pengajar adalah teladan para siswa.
"Kepada guru bangsa ini, menitipkan amanah, untuk memupuk,
memelihara, serta mengembangkan jati diri, membentuk karakter anak didik
kita, hingga nantinya akan muncul jiwa-jiwa yang mulia, jiwa-jiwa yang
penuh integritas, kejujuran, moralitas, penuh akal budi, budi pekerti
yang baik," kata Jokowi.
Kepala Negara menambahkan, upaya-upaya itulah yang dapat membendung
sikap anak-anak Indonesia dari dampak negatif arus perubahan global yang
terus berkembang.
Presiden telah meresmikan pembukaan Rapimnas itu bersama dengan
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X dan
Ketua PGRI Dr Unifah Rosyidi.
Selain itu, Jokowi juga akan memberikan kuliah umum di Universitas
Ahmad Dahlan, Yogyakarta serta meresmikan pembangunan Museum
Muhammadiyah.
Presiden Titipkan Pendidikan Karakter Kebangsaan Kepada Guru
Sabtu, 22 Juli 2017 14:17 WIB