Koba (Antara Babel) - Pemerintah Desa Nibung, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menolak aktivitas penambangan bijih timah di daerah alur sungai karena memicu musibah banjir.
"Kami datang ke lokasi penambang untuk memastikan tidak ada lagi aktivitas pengerukan bijih timah, ini saya tegaskan bukan sementara tapi selamanya tidak boleh menambang di lokasi ini," kata Kepala Desa Nibung, Roni Fahrizal di Koba, Senin.
Ia menegaskan hal itu menyikapi marak aktivitas penambangan bijih timah liar dengan merambah lahan eks PT Koba Tin dan daerah hulu sungai, sehingga dapat memicu banjir yang bisa menenggelamkan beberapa desa.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan Satpol PP Bangka Tengah, bahkan kami sudah memasang papan yang bertuliskan dilarang menambang di areal ini," katanya lagi.
Dia mengungkapkan, sebelumnya aparat kepolisian dan Satpol PP Bangka Tengah sudah memberi waktu beberapa hari kepada puluhan penambang untuk berhenti beroperasi dan mengangkat semua alat-alat mereka dari lubang tambang.
"Maka hari ini kami datang ke lokasi untuk memastikan semua penambang sudah berhenti bekerja, jika masih ada yang jalan kami tutup paksa," ujarnya.
Ia mengatakan, pemerintah desa mewakili masyarakatnya untuk menolak keras berbagai aktivitas tambang bijih timah di desa itu.
"Apalagi mereka menambang di daerah aliran sungai, dapat memicu pendangkalan dan rawan banjir yang dapat merendam sejumlah desa di bawahnya," ujar dia.
Berita Terkait
Warga tiga kelurahan di Bangka Tengah tolak tambang timah ilegal
3 Juni 2024 23:05
Nelayan dan petani tolak aktivitas tambang di laut Merbau
25 Mei 2022 17:28
Warga empat kelurahan di Bangka Tengah tolak tambang timah ilegal
27 Januari 2020 14:29
Warga datangi Polsek Koba meminta aktivitas tambang ditutup
3 Januari 2020 10:25
Warga Batu Beriga Bangka Tengah sepakat tolak aktivitas tambang laut
11 Oktober 2019 19:45
Masyarakat Bangka Tengah tolak aktivitas tambang bijih timah pesisir pantai
10 Oktober 2019 09:57
DPRD Babel panggil Bupati Bangka Barat dan Belitung Timur
27 Agustus 2019 13:20