New York (Antara Babel) - Indonesia bertemu dengan negara-negara anggota
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di sela Sidang Majelis Umum
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Markas Besar PBB di New York pada
Selasa guna mendorong penyelesaian krisis kemanusiaan yang terjadi di
negara bagian Rakhine, Myanmar.
Wakil Presiden Jusuf Kalla dan
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mewakili Indonesia dalam pertemuan
Contact Group OKI yang membahas krisis di Rakhine tersebut.
"Ini
menunjukkan kepedulian dan perhatian Indonesia terhadap krisis
kemanusiaan yang saat ini terjadi di Rakhine State yang dampaknya harus
juga ditanggung oleh Bangladesh. Kita sampaikan di pertemuan tersebut
bahwa krisis ini harus segera diselesaikan," kata Retno.
Dalam
pertemuan itu hadir para pemimpin anggota OKI dari Turki, Bangladesh,
Pakistan, Iran dan Indonesia, serta menteri luar negeri atau duta besar
dari negara anggota yang lain. Perwakilan dari UNHCR, PBB, Inggris dan
Amerika Serikat juga hadir dalam pertemuan itu.
Indonesia dan
negara-negara OKI sepakat mengeluarkan komunike bersama agar Myanmar
segera menghentikan kekerasan terhadap warga etnis Rohingya.
Pada Senin, Retno Marsudi bersama perwakilan negara-negara sahabat
membahas krisis kemanusiaan di Negara Bagian Rakhine dalam acara jamuan
makan siang bersama di sela-sela rangkaian Sidang Majelis Umum PBB ke-72
di New York.
Dalam jamuan makan siang undangan Menteri Luar
Negeri Inggris Boris Johnson tersebut hadir menteri muda urusan luar
negeri Myanmar dan juga Menteri Luar Negeri Bangladesh.
"Dalam
pertemuan tersebut, pihak Myanmar memberikan penjelasan mengenai
perkembangan situasi yang ada saat ini antara lain disampaikan oleh
otoritas Myanmar bahwa dalam beberapa hari terakhir ini situasi sudah
lebih tenang, tidak ada kontak senjata da akses terhadap bantuan
kemanusiaan sudah mulai jalan," kata Menlu Retno.
Dalam diskusi
tersebut, Myanmar menyatakan kesanggupan untuk melibatkan PBB dalam
pemberian bantuan kemanusiaan ke Negara Bagian Rakhine.
Para
menteri luar negeri negara sahabat juga menekankan pentingya rekomendasi
dari laporan Komisi Penasihat yang dipimpin oleh mantan sekjen PBB Kofi
Annan.
Indonesia juga mendorong Bangladesh dan Myanmar segera menggelar pertemuan mengenai penanganan masalah pengungsi dan perbatasan.
Krisis
kemanusiaan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar menjadi salah satu fokus
bahasan pada Sidang Majelis Umum PBB ke-72 tahun ini, yang berlangsung
hingga 29 September nanti.
Sementara itu, Aung San Suu Kyi,
penasehat negara Myanmar, dikabarkan absen pada sidang umum tahunan PBB
tahun ini untuk mengatasi masalah yang sedang terjadi di negaranya.
Indonesia-OKI Dorong Penyelesaian Krisis Rakhine di PBB
Rabu, 20 September 2017 10:23 WIB
Ini menunjukkan kepedulian dan perhatian Indonesia terhadap krisis kemanusiaan yang saat ini terjadi di Rakhine State yang dampaknya harus juga ditanggung oleh Bangladesh. Kita sampaikan di pertemuan tersebut bahwa krisis ini harus segera diselesaika