Madrid (Antara Babel) - Pemimpin Catalunya Carles Puigdemont punya waktu
sampai Senin pukul 10.00 pagi waktu setempat untuk mengklarifikasi
apakah dia telah mendeklarasikan kemerdekaan daerah itu dari Spanyol,
sementara Madrid mengancam mengembalikan daerah itu di bawah
pemerintahan Spanyol langsung jika posisinya tetap ambigu.
Daerah
kaya itu mengancam memisahkan diri dari Spanyol setelah referendum yang
menurut Mahkamah Konstitusi Spanyol ilegal menjatuhkan Spanyol ke
krisis politik paling buruk sejak upaya kudeta militer tahun 1981, enam
tahun setelah kematian diktator Francisco Franco.
Puigdemont
menyampaikan deklarasi kemerdekaan simbolis Selasa pekan lalu, namun
menangguhkannya tak lama kemudian dan menyeru perundingan dengan Madrid
mengenai masa depan daerah.
Perdana Menteri Spanyol Mariano
Rajoy kemudian memberi dia tenggat sampai Senin untuk mengklarifikasi
posisinya-- dan sampai Kamis untuk mengubah pikiran jika dia berkeras
untuk memisahkan diri-- dan menyatakan bahwa Madrid akan menangguhkan
otonomi Catalunya kalau dia memilih kemerdekaan.
Pemerintah
Spanyol menyatakan Puigdemont mestinya menjawab permintaan formal itu
hanya dengan "Ya" atau "Tidak" dan bahwa respons ambigu akan dianggap
sebagai konfirmasi bahwa deklarasi kemerdekaan telah dilakukan.
Ini
akan memicu penerapan Pasal 155 konstitusi 1978 di mana pamerintah di
Madrid bisa menerapkan langsung aturannya kalau ada dari 17 komunitas
otonom yang melanggar hukum.
Pemerintah pusat kemudian bisa
membubarkan pemerintah daerah dan membentuk tim pemerintahan baru,
mengambil alih kebijakan dan keuangannya, dan menyeru pemilihan cepat.
Sumber-sumber
yang dekat dengan pemerintah Catalunya mengatakan Puigdemont akan
mengirim surat ke Rajoy sebelum tenggat berakhir, meski mereka menolak
mengatakan apa jawabannya.
Media lokal seperti TV-3 dan koran La
Vanguardia yang berbasis di Barcelona pada Minggu mewartakan Puigdemont
tidak mungkin dengan jelas akan menyatakan apakah dia sudah
mendeklarasikan kemerdekaan dan mengirim respons yang lebih rumit.
Puigdemont, yang berkonsultasi dengan partai-partai lokal untuk menyiapkan jawabannya, menghadapi dilema.
Kalau
dia mengatakan dia sudah memproklamasikan kemerdekaan, pemerintah pusat
akan masuk. Kalau dia bilang tidak, partai sayap kiri Catalunya CUP
mungkin akan menarik dukungannya terhadap pemerintahan minoritasnya.
Pemerintah
Catalunya menyatakan 90 persen warganya memilih untuk berpisah dari
Spanyol dalam referendum 1 Oktober yang dianggap ilegal oleh pemerintah
pusat di Madrid.
Puigdemont mengatakan pada Minggu bahwa
jawabannya akan diinspirasi oleh demokrasi, sesuatu yang menurut
kebanyakan pengamat politik di Spanyol merupakan tanda bahwa dia akan
melanjutkan rencana suksesinya.
Kalau itu yang terjadi, Pasal 155
akan diterapkan, Rajoy akan mengganti pemerintahan Catalunya dengan
yang baru dan pemilihan parlemen Catalunya akan dilakukan dalam tiga
bulan, demikian menurut siaran kantor berita Reuters.
Tenggat Bagi Pemimpin Catalunya Makin Dekat
Senin, 16 Oktober 2017 10:06 WIB