Jakarta (Antara Babel) - Presiden Mahmoud Abbas mengundang Duta Besar RI untuk Kerajaan Yordania Hasyimiah dan Negara Palestina, Andy Rachmianto, guna mengunjungi Ramallah dan kota-kota Palestina.
Undangan Abbas ini disampaikan pada 5 November 2017 saat Andy menyerahkan Surat Kepercayaan (Letter of Credence) kepada Mahmoud Abbas di kediaman Presiden Palestina di Amman, Yordania.
Andy kemudian menyampaikan salam hangat Presiden Joko Widodo atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia, kepada presiden dan rakyat Palestina.
Sembari menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat hubungan bilateral pada segala bidang dengan Palestina, Andy menyatakan Indonesia menyambut baik rekonsiliasi Hamas dan Fatah yang dianggapnya faktor kunci dalam memulihkan proses perdamaian Palestina-Israel atas dasar solusi dua negara.
"Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina melalui dukungan politik serta bantuan teknis dan kemanusiaan kepada Palestina," kata Andy kepada Abbas dalam siaran pers KBRI Amman, hari ini.
Andy mengungkapkan, Indonesia telah menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam Kelima mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di Jakarta pada Maret 2016, yang menghasilkan Deklarasi Jakarta.
Mahmoud Abbas kemudian berterima kasih dan menyampaikan penghargaan besar atas dukungan Indonesia kepada Palestina dan menggarisbawahi pentingnya kedua negara untuk tetap saling mendukung dan memperkuat kerja sama serta persahabatan bilateral.
Abbas juga menitipkan salam hormat darinya untuk Presiden Joko Widodo.
Dengan diserahkannya Surat Kepercayaan kepada Presiden Palestina, maka sejak 5 November 2017, Andy resmi menjalankan tugas dan fungsi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Negara Palestina.
Dalam acara ini, Dubes Andy didampingi oleh Kepala Kanselerai, pejabat fungsi Politik khusus, Ekonomi dan Protokol, sedangkan Presiden Abbas didampingi oleh Menteri Luar Negeri Palestina Riad Malki, Kepala Badan Intelijen Palestina Majid Faraz dan Penasehat Diplomatik Presiden Majdi Khaldi.