Teheran, Iran (Antaranews Babel/Xinhua-OANA) - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada Jumat (16/3) mengatakan Republik Islam tersebut siap menghadapi setiap penarikan diri sepihak AS dari Kesepakatan Nuklir Iran 2015.
"Tindakan apa yang akan disahkan Republik Islam telah diramalkan di dalam Rencana Aksi Menyeluruh Bersama (JCPOA) dalam kasus negara itu tak bisa menikmati manfaat ekonomi" dari kesepakatan nuklir tersebut, kta Zarif, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu.
Menurut menteri luar negeri Iran itu, JCPOA telah memelihara hak Iran untuk melakukan penelitian dan pengembangan program nuklir damainya.
"Jika Amerika Serikat membuat kekeliruan untuk menarik diri dari JCPOA, itu tentu saja akan menjadi kesalahan yang menyakitkan buat orang Amerika," kata Zarif.
"Republik Islam Iran siap menghadapi berbagai skenario sehubungan dengan itu," ia menambahkan.
Pada 12 Januari, Presiden AS Donald Trump melepaskan sanksi nuklir terhadap Iran, tapi memperingatkan ia takkan melakukannya kecuali kesepakatan tersebut diperbaiki.
Namun, Iran telah berulangkali menyatakan Teheran takkan merundingkan kembali kesepakatan nuklir itu.
Berdasarkan JCPOA, Iran harus membatai program nuklirnya sebagai imbalan bagi pencabutan sanksi internasional.
Berita Terkait
Wapres Iran akan mundur karena tidak sepakat komposisi pemerintahan
12 Agustus 2024 11:21
Menlu Iran puji sikap Indonesia terhadap perjanjian nuklir JCPOA
19 April 2021 21:14
Menlu Iran: "Tim-B" haus perang
25 Juni 2019 08:42
Menlu Iran kecam pemerintahan Trump atas penutupan konsulat
1 Oktober 2018 19:02
Menlu Iran: AS lakukan perundungan, bahkan terhadap sekutunya sendiri
30 Agustus 2018 21:51
Menlu Iran: tidak ada rencana pertemuan dengan timpalan AS
11 Agustus 2018 22:14
Iran kembali omeli Menlu AS, kali ini disebut pengkhayal
23 Mei 2018 19:24