Teheran, Iran (Antaranews Babel) - Konsensus internasional untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran dari kerusakan akibat tindakan Amerika Serikat makin membuat Washington terkucil, kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif di Teheran pada Minggu.
Masyarakat internasional menyampaikan dukungan bagi kesepakatan nuklir Iran, kecuali buat Israel dan beberapa negara Arab yang mendukung keluarnya AS dari kesepakatan itu, yang juga dikenal dengan nama Rencana Aksi Menyeluruh Gabungan (JCPO), kata Zarif.
"Saya percaya bahwa masih ada konsensus internasional dalam mendukungnya (JCPOA) dan (Presiden AS Donald) Trump telah gagal mengubah keadaan," kata Zarif sebagaimana dikutip stasiun televisi negara.
Sebagaimana dilaporkan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi, ia menegaskan, "Kami percaya pada bangsa kami dan kepercayaan ini memberi kami kekuatan untuk memenuhi manfaat negeri kami dalam perundingan semacam itu."
Zarif, yang merujuk kepada perundingan yang berlangsung antara Iran dan lima pihak lain mengenai kesepakatan nuklir tersebut, mengatakan jika kepentingan Iran terpenuhi dan jaminan yang diperlukan diberikan mengenai kepentingan Iran dan manfaat dari JCPOA, Republik Islam tersebut akan tetap berkomitmen padanya.
Zarif mengatakan strategi baru AS mengenai Iran akan mengarah kepada keterkucilan Washington yang lebih besar di kalangan masyarakat internasional.
Pada Jumat (25/5), Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi bertemu dengan timpalannya dari Eropa, Rusia dan China guna membahas masa depan kesepakatan itu.
Berita Terkait
Wapres Iran akan mundur karena tidak sepakat komposisi pemerintahan
12 Agustus 2024 11:21
Menlu Iran puji sikap Indonesia terhadap perjanjian nuklir JCPOA
19 April 2021 21:14
Menlu Iran: "Tim-B" haus perang
25 Juni 2019 08:42
Menlu Iran kecam pemerintahan Trump atas penutupan konsulat
1 Oktober 2018 19:02
Menlu Iran: AS lakukan perundungan, bahkan terhadap sekutunya sendiri
30 Agustus 2018 21:51
Menlu Iran: tidak ada rencana pertemuan dengan timpalan AS
11 Agustus 2018 22:14
Iran kembali omeli Menlu AS, kali ini disebut pengkhayal
23 Mei 2018 19:24
Iran peringatkan AS tak mundur dari kesepakatan nuklir 2015
17 Maret 2018 15:56