Jakarta (Antaranews Babel) - Sekretaris Fraksi PKS DPR RI Sukamta meminta pemerintah serius menangani Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan secara khusus meminta Menteri Pertahanan tidak hanya mengeluarkan ultimatum perang terhadap OPM namun harus ada keseriusan menangani secara tuntas gerakan separatis yang merongrong kedaulatan NKRI.
"Pemerintah sebelumnya bisa menyelesaikan gerakan separatis Gerakan Aceh Merdeka di Aceh dengan baik dan sukses, dan semestinya pemerintah saat ini tertantang untuk bisa menyelesaikan secara tuntas gerakan separatis di Papua," kata Sukamta di Jakarta, Kamis.
Sukamta yang juga anggota Komisi I DPR itu menilai selama ini pendekatan yang digunakan oleh pemerintah dalam menyelesaikan gerakan separatis OPM di Papua terkesan masih tambal sulam.
Padahal menurut dia, gerakan separatis OPM tidak sebesar GAM baik dari sisi jumlah personil dan persenjataan.
"Jadi ini bukan bab berani perang atau tidak, tetapi pemerintah harus memiliki desain penyelesaian separatisme di Papua secara integral," ujarnya.
Dia mengusulkan empat langkah penting untuk menyelesaikan gerakan separatis OPM di Papua, pertama, pemerintah perlu segera membenahi pelaksanaan otonomi khusus di Papua, agar secara nyata mampu menyejahterakan rakyat Papua.
Menurut dia, tragedi gizi buruk dan campak yang merenggut 71 jiwa di Asmat tidak boleh lagi terulang.
Kedua menurut dia, pemerintah harus bisa mengatasi ketimpangan dan ketidakadilan di Papua.
"Bayangkan di Papua ada salah satu perusahaan terbesar dari Amerika Serikat dengan keuntungan puluhan triliun per-tahun, namun rakyat papua di sekitar tambang masih hidup terbelakang. Kemiskinan dan ketidakadilan akan mudah ditunggangi upaya menciptakan instabilitas," katanya.
Sukamta menjelaskan langkah ketiga, pemerintah perlu menguatkan peran intelijen di Papua untuk mengungkap dan memutus mata rantai organisasi separatis serta tentunya mampu menghentikan alur pemasok senjata.
Langkah keempat menurut dia, pemerintah melalui TNI perlu melokalisir gerakan separatis dan sepengetahuannya ada strategi di dalam militer yang mampu menutup dan mempersempit ruang gerak gerakan separatis dan jika sudah dilokalisir maka akan lebih mudah ditangani.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku tidak takut dengan ultimatum perang yang dikeluarkan oleh Gerakan Separatis Operasi Papua Merdeka (OPM).
Dia menekankan kekuatan militer Indonesia lebih kuat dibandingkan kekuatan militer OPM.
"Mereka ajak perang? Ya perang aja. Orang ajak perang masa makan soto sih," kata Ryamizard di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (28/3).
Dia menyebut ultimatum perang ini merupakan tugas TNI karena sudah mengancam keutuhan dan kedaulatan NKRI.