Tangerang (Antaranews Babel) - PT Angkasa Pura II, selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta telah berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk melakukan tindakan tegas bila ada yang mencurigakan, dan ini merupakan bagian mengutamakan keamanan para penumpang.
Senior Manager Of Branch Communication And Legal Bandara Soekarno-Hatta, Erwin Revianto, mengatakan sesuai dengan arahan dari Menteri Perhubungan Budi Karya saat melakukan sidak keamanan pada Minggu (13/5) yang meminta agar keamanan penumpang menjadi yang utama.
"Kami bersama Kepolisian dan TNI melakukan pemeriksaan secara random check terhadap semua kendaraan yang datang. Intinya adalah keamanan penumpang," ujarnya di Tangerang, Senin.
PT Angka Pura II telah menginstruksikan kepada 14 bandara untuk melakukan peningkatan pengawasan dengan sistem randome check mencapai enam kali dari biasanya hanya empat kali.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin menuturkan skema peningkatan pemeriksaan pengawasan di Bandara Soekarno-Hatta sudah sangat ketat.
Peningkatan keamanan tersebut tak hanya dilakukan oleh internal keamanan Bandara Soekarno - Hatta tetapi juga dibantu dengan personil gabungan lainnya.
Kepolisian Bandara Soekarno - Hatta Tangerang Banten telah menyatakan siaga satu pasca insiden bom di Surabaya Jawa Timur dengan mengerahkan sebanyak 4.020 personil gabungan terdiri dari Polri, TNI, dan Aviation Security (Avsec).
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta AKBP Viktor Togi Tambunan mengatakan, peningkatan keamanan telah dilaksanakan pasca peristiwa bom yang terjadi pada tiga geraja di Surabaya.
Peningkatan keamanan tersebut mulai dari patroli gabungan hingga skala besar dengan memeriksa seluruh kendaraan yang akan masuk dan juga bawaan penumpang,
"Kita semua turut prihatin atas peristiwa di Surabaya. Kami meningkatkan pelayanan keamanan kegiatan selama ini baik berupa patroli gabungan hingga skala besar. Mulai dari peningkatan penebalan keamanan. Bandara Soekarno-Hatta statusnya siaga satu," katanya.
Dijelaskannya, keamanan yang juga dibantu dari TNI dan Avsec tersebut menjaga beberapa objek vital dengan mengerahkan dua ekor K9 dan anjing pelacak.