Pangkalpinang, (ANTARA Babel) - Stok beras di tingkat pedagang distributor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencapai 3.782 ton atau cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat merayakan Idul Adha 2012.
"Stok beras yang ada di 11 distributor di Babel cukup hingga akhir Oktober 2012, karena pasokan dari Jawa dan Sumatera masih lancar," ujar Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Babel, Ridwan di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menjelaskan, berdasarkan pantauan pada 11 distributor yang tersebar di Babel yaitu Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur, total stok beras mencapai dari 3.782 ton.
Stok beras tersebut dengan rincian, stok beras di PT Bina Purnama Bersama sebanyak 425 ton, stok beras di PT. Bangka Alam Sejahtera 375 ton, PT Cahaya Abadi 25 ton, Akon 125 ton dan Johan 10 Ton.
Selanjutnya, Bulog 2.250 ton, Toko Hartono 37 ton, Toko Kim Nyuk 40 ton, UD Mawar Jaya Belitung 420 ton, Toko Edi Belitung 15 ton dan PT Globus Internusa sebanyak 60 ton.
"Kemungkinan besar stok beras dan harga beras akan tetap stabil karena pasokan beras dilakukan secara kontinyu," ujarnya.
Ia mengatakan, ketersediaan beras yang cukup ini mempengaruhi langsung terhadap harga beras di pasar yang masih stabil, yaitu harga beras kualitas premium merek TR dan RM bertahan normal Rp9.000 per kilogram, harga beras medium juga masih bertahan normal Rp8.000 per kilogram.
Sementara itu, harga beras akan naik apabila pasokan beras terhambat seiring memburuknya cuaca di perairan yang menghambat lalu lintas kapal angkutan barang karena ketergantungan beras Babel dari luar sangat tinggi.
Selain itu, kata dia, naiknya harga beras juga dipicu karena permintaan beras yang terus meningkat seiring menurunnya produksi beras di daerah asal beras tersebut.
Menurut dia, menjelang lebaran, permintaan beras masih stabil karena masyarakat lebih mengutamakan berbagai kebutuhan menyambut lebaran seperti perabotan rumah tangga, pakaian, kue lebaran dan lainnya.
Oleh karena itu, kata dia, untuk mengantisipasi kenaikan harga beras, Disperindag akan mengoptimalkan pemantauan stok dan harga sembako di sejumlah pasar tradisional.
"Apabila terjadi kenaikan harga yang tidak wajar dan cenderung memberatkan masyarakat, kami akan segera mengelar operasi pasar untuk menekan harga tersebut," ujarnya.
Ridwan berharap, para distributor agar terus meningkatkan pasokan sembako dari luar provinsi untuk mencegah kelangkaan sembako dan kenaikan harga yang tinggi dan memberatkan konsumen.
"Saat ini, ketersediaan sembako masih cukup, namun bisa saja nanti stok akan terbatas mengginggat kondisi cuaca di perairan tidak menentu yang akan mengganggu lalu lintas kapal laut dalam memasok kebutuhan masyarakat setempat," ujarnya. (T.KR-WRA)