Manila (Antaranews Babel) - Presiden Filipina Rodrigo Duterte memecat 20 orang, termasuk kolonel dan jenderal, atas tuduhan penipuan dan korupsi dalam pembelian perbekalan kesehatan tentara, kata juru bicaranya pada Senin tentang langkah terkini dalam pertempuran melawan rasuah.
Penumpasan korupsi pemerintah adalah kunci utama keterpilihan Duterte, yang menjadi pendukung besar pasukan keamanan, yang menjanjikan peralatan dan meningkatkan anggaran serta gaji mereka untuk membantu menangani kejahatan, obat terlarang dan pemberontakan bersenjata.
Mereka yang dipecat adalah yang dituduh terlibat dalam 17 pembelian palsu perbekalan, obat dan peralatan dengan menaikan harga, kata juru bicara itu, Harry Roque, kepada wartawan.
Pejabat sipil dan tentara termasuk di antara yang dipecat, demikian Reuters melaporkan.
Prajurit itu menghadapi mahkamah tentara, tambahnya.
Duterte jengkel dan marah, dengan baru-baru ini memerintahkan pengelaran 50 juta peso (10 miliar rupiah lebih) untuk rumah sakit utama tentara tempat pelanggaran itu terjadi, kata Roque.
Pemimpin tentara Carlito Galvez menyatakan marah sesudah mengetahui bahwa kelompok berseragam mendapat keuntungan dengan menggembungkan harga kaki dan tangan palsu untuk tentara kehilangan anggota badan dalam pertempuran.
Dalam kampanyenya melawan korupsi, Duterte telah memecat puluhan pejabat, termasuk banyak dari yang diangkatnya.
Berita Terkait
Presiden Filipina tolak RUU media sosial
15 April 2022 13:29
Presiden Filipina ancam kerahkan kapal perang untuk selamatkan warga di Libya
3 Agustus 2018 21:13
Rodrigo Duterte larang warga Filipina kerja di Kuwait
30 April 2018 15:01
Presiden Filipina minta maaf terkait pernyataan "pemunahan" di Myanmar
13 April 2018 22:57
Presiden Filipina: pemunahan berlangsung di Myanmar dan bersedia tampung pengungsi
5 April 2018 22:45
Presiden Filipina Rodrigo Duterte tuding Pappler terkait spionase Amerika
23 Februari 2018 16:13
Gereja Katolik Filipina Kecam Teror di Balik Pemberantasan Narkotika
4 Februari 2017 23:55
Presiden Filipina Perpanjang Perang Terhadap Narkoba
30 Januari 2017 16:20