Jakarta (Antaranews Babel) ,- Perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang telah memasuki hari ketiga, Selasa, dan akan memperebutkan sebanyak 28 medali emas yang tersebar di sepuluh cabang olahraga.
Hingga menuntaskan rangkaian pertandingan pada Senin (20/8) malam, kontingen China masih belum tergoyahkan di puncak klasemen sementara perolehan medali dengan 15 emas, 12 perak dan 9 perunggu.
Menyusul di peringkat kedua kontingen Jepang dengan 8 medali emas, 11 perak dan 11 perunggu, kemudian Korea Selatan yang mengoleksi 5 emas, 9 perak dan 10 perunggu di urutan ketiga.
Ada pun tuan rumah Indonesia berada di posisi keempat dengan raihan 4 emas, 2 perak dan 2 perunggu.
Persaingan dalam perebutan medali emas pada hari ketiga diperkirakan masih sengit dan pergeseran posisi di klasemen bisa berubah.
Sebanyak sepuluh cabang olahraga yakni renang, gulat, menembak, wushu, balap sepeda, polo air, anggar, taekwondo, angkat besi, dan senam, secara keseluruhan menyediakan 28 medali emas untuk diperebutkan.
Cabang olahraga renang masih menjadi penyedia medali terbanyak dengan tujuh keping emas, yang sebagian besar nomor jarak pendek, seperti 50 meter gaya punggung putri, 50 meter gaya bebas putra, 200 meter gaya dada putra, dan 100 meter gaya kupu-kupu putri.
Persaingan China dan Jepang selama dua hari perlombaan renang dipastikan masih akan berlanjut. China memiliki kekuatan di kelompok putra, sedangkan Jepang di bagian putri.
Sementara perenang Indonesia kesulitan mengimbangi dominasi kedua negara tersebut dan gagal masuk zona medali.
Pada cabang olahraga gulat, kembali empat medali emas diperebutkan, masing-masing dua nomor gaya bebas di kelompok putri dan dua nomor grego roman di bagian putra.
Negara-negara seperti Iran, Korea Utara, Mongolia, dan India masih akan melanjutkan persaingan. Sementara pegulat Indonesia hingga dua hari pertandingan belum mampu memberikan hasil maksimal dan hanya bertahan hingga babak perempat final.
Namun demikian, tuan rumah Indonesia masih berkesempatan menambah perbendaharaan medali dari cabang balap sepeda gunung yang melombakan nomor cross country putra dan putri.
Pelatih tim balap sepeda Indonesia Dadang Haris Purnomo mengungkapkan bahwa cross country bukan nomor unggulan untuk meraih medali, namun anak asuhnya akan berupaya memberikan hasil terbaik.
"Kita punya lawan yang cukup kuat, ada Iran, Kazakhstan, dan juga Jepang. Kita akan berusaha membuat kejutan," kata Dadang.
Tim balap sepeda Indonesia menurunkan Rafika Mokhamad Farisi dan Chandra Rafsanzani di perlombaan putra, kemudian Noviana dan Rohidah di sektor putri.
Sebelumnya pada nomor downhill, pebalap Indonesia Tiara Andini Prastika dan Khoiful Mukhib tampil tanpa cela dengan menyabet medali emas, mengalahkan pesaingnya dari Thailand dan Chinese Taipeh.
Peluang menambah medali juga ada dari cabang angkat besi yang melombakan kelas 62 kilogram putra dan 53 kilogram putri. Lifter Eko Yuli Irawan dan M Furkon menjadi andalan Indonesia di kelas 62 kilogram, sedangkan Sarah Anggraini bersaing di kelas 53 kilogram.
"Mudah-mudahan ada kejutan, mengingat persaingan dengan lifter negara lain cukup berat," kata pelatih tim angkat besi Indonesia Dirdja Wihardja, setelah anak asuhnya hanya menyumbang perak dan perunggu pada perlombaan hari pertama.
Dari cabang wushu, keberhasilan Lindswell Kwok meraih medali emas pertama diharapkan mampu memotivasi rekan-rekannya untuk memberikan prestasi terbaik, terutama Ahmad Hulaefi yang turun di nomor gunshu dan Harius Putra di nomor nangun.
"Saya berharap medali emas yang diraih Lindswell Kwok bisa menginspirasi atlet lainnya untuk tampil maksimal memberikan sumbangan medali," kata Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia Airlangga Hartarto.