Jayapura (Antaranews Babel) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan masyarakat yang ada di Provinsi Papua sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman dan toleransi terhadap agama lainnya yang ada di Indonesia.
Lukman Hakim mengemukakan hal itu saat menghadiri perayaan HUT ke-70 Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) di Tanah Papua, di auditorium kampus Universitas Cenderawasih (Uncen), Kota Jayapura, Minggu.
"Secara keseluruhan masyarakat Papua itu sebenarnya sangat toleran dan sangat memahami betul ikatan persaudaraaan antarsesama kita (umat beragama)," katanya.
Lukman Hakim mengaku bersyukur bisa hadir dalam peringatan Yubelium ke-70 jemaat GPdI di tanah Papua mewakili pemerintah pusat.
"Saya selaku Menteri Agama, mewakili pemerintah tentunya peringatan yang merupakan bentuk wujud rasa syukur di usianya yang ke-70 tahun GPdI tetap mampu menjaga eksistensinya bahkan mampu mengembangkan dirinya," katanya.
Dia juga meminta agar GPdI di Tanah Papua bisa meningkatkan kualitas pelayanan kepada umatnya dengan senantiasa berpegang pada nilai-nilai yang luhur.
"Tentu harapannya agar kualitas pelayanan kepada umat, jemaat semakin meningkat, sehingga pada akhirnya bangsa Indonesia tetap mampu menjaga jati dirinya sebagai bangsa yang sangat religius, bangsa yang senantiasa memegang nilai-nilai agama yang menjalani kehidupan kesehariannya," katanya.
Pada momentum itu, Lukman yang didampingi Ketua Majelis Daerah GPdI di Tanah Papua Pdt Timotius Dawir dan Ketua Panitia Yubelium Boy Markus Dawir menyampaikan banyak terima kasih karena sudah mengundangnya untuk hadir di provinsi paling timur Indonesia itu.
"Iya, seperti yang saya katakan tadi, kehadiran saya juga sekaligus untuk menyampaikan terima kasih, apresiasi saya yang sebesar besarnya kepada seluruh pemuka agama, tokoh agama, para pimpinan majelis agama yang tentu telah memberikan yang terbaik dalam ikut menjaga kerukunan antara umat beragama di Papua," katanya.
"Sehingga kedamaian, upaya untuk saling menebarkan kasih sayang antar sesama kita tetap mampu dilakukan masyarakat Papua secara keseluruhan, kalaupun ada kasus-kasus kecil itu sifatnya kasuistis," sambung Lukman.
Sementara itu, Pdt Timotius Dawir mengatakan pada puncak perayaan HUT GPdI yang ke-70 itu dihadiri pula oleh Majelis Jemaat GPdI dari 34 provinsi yang ada di Indonesia, 67 ketua wilayah, 5.000 pendeta dan warga GPdI dari 529 gereja.
"Terima kasih untuk semua yang bisa hadir dalam perayaan HUT GPdI, terima kasih buat Pak Menteri Agama Lukman Hakim yang sudah datang ke Jayapura," katanya.
Menurut dia, perayaan Yubelium GPdI di tanah Papua telah berlangsung selama 10 hari, sejak 20 hingga 30 September 2018 yang dipadukan dengan sejumlah kegiatan, diantaranya jalan sehat, ziarah ke makam tokoh-tokoh GPdI, lomba cipta lagu musik tradisional, lomba paduan suara, lomba vocal grup, kegiatan konferensi studi pengembalaan, sarasehan wanit, kebaktian kebangunan rogani, donor darah, parade pantekosta dan ibadah syukur.
"Acara ini juga dihadiri oleh tamu dari dalam dan luar negeri sebanyak 100 orang, utusan dari GPdI provinsi dan pusat serta jemaat sebanyak 10 ribu orang. Acara ini dananya bersumber dari swadaya jemaat dan majelis daerah dan sumbangan jemaat serta pihak terkait lainnya, termasuk dukungan dari Kementrian Agama, Polda Papua dan Kodam Cenderawasih beserta jajarannya," katanya.