Jakarta (Antaranews Babel) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berada di Arab Saudi untuk membahas perbaikan fasilitas haji di Arafah dan Mina (Armina) dengan pemerintah Arab Saudi.
"Indonesia akan kembali mengusulkan pentingnya perbaikan sarana prasarana di Arafah dan Mina," kata Lukman dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan Armina selalu menjadi persoalan krusial dalam penyelenggaraan haji, butuh upaya terobosan untuk menyediakan fasilitas memadai agar jamaah bisa lebih nyaman dan khusyuk dalam menjalankan puncak rangkaian ibadah haji di sana.
"Catatan layanan Arafah, terkait dengan pendingin tenda. Ini penting mengingat musim haji tahun ini diperkirakan bertepatan dengan puncak musim panas," kata dia.
Sementara terkait pelayanan di Mina, Menteri Agama akan membahas penyediaan tenda dan toilet bagi jamaah haji dengan pemerintah Saudi. Dia berharap pemerintah Arab Saudi bisa menyiapkan tenda bertingkat dan menambah toilet di Mina.
Ia menjelaskan pula bahwa Kementerian Agama berencana menerapkan sistem zonasi dalam penyediaan akomodasi bagi jamaah, seperti mengelompokkan jamaah berdasarkan wilayah asal di Indonesia dalam penempatan jamaan di hotel. Penerapan kebijakan semacam itu diharapkan bisa menambah kenyamanan jemaah dan memudahkan layanan menu katering.
"Setiap tahun selalu ada sekitar 6-7 maktab jamaah haji Indonesia di Mina Jadid. Tahun ini kami berencana menempatkan mereka di kawasan terdekat jamarat (Syisah dan Aziziah) sehingga mereka bisa kembali ke hotel pada fase Mabit di Mina," katanya.
Selama berada di Arab Saudi, Menteri Agama juga dijadwalkan menandatangani Nota Kesepahaman Haji atau Taklimatul Hajj antara pemerintah Indonesia dengan Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi.
Nota kesepahaman Taklimatul Hajj mencakup layanan jalur cepat bagi jamaah haji seluruh embarkasi serta penomoran tenda jemaah haji Indonesia di Armina.
Pada musim haji 2018 Masehi layanan itu sudah diberlakukan bagi 70 ribu jamaah haji Indonesia yang berangkat melalui embarkasi Jakarta-Pondok Gede. Tahun ini, pemerintah mengharapkan Arab Saudi bisa bermitra untuk memperluas penerapannya di 13 embarkasi di seluruh Indonesia.
"Kebijakan fast track dirasa sangat membantu dan mengurangi tingkat kelelahan jamaah haji Indonesia, khususnya ketika proses antrian imigrasi di bandara Jeddah maupun Madinah," kata Menteri Agama.
Mengenai penomoran tenda di Arafah dan Mina sesuai nomor kloter jamaah, ia ingin memastikan jamaah haji Indonesia mendapatkan tenda sesuai dengan kloter masing-masing.
"Ini penting agar jamaah haji Indonesia sudah mengetahui sejak awal posisi tendanya di Arafah dan Mina sehingga memudahkan mobilisasi dan penempatan. Juga untuk menghindari tenda ditempati oleh jamaah yang tidak seharusnya menempatinya," kata dia.
"Saya harap penomoran tenda di Arafah dan Mina akan dapat memberikan kepastian dan kenyamanan yang lebih bagi jemaah haji Indonesia," kata dia
Berita Terkait
KPK minta keterangan Lukman Hakim Saifuddin dalam proses penyelidikan
15 November 2019 15:17
Peringatan Hari Santri 2019 diluncurkan Menteri Agama
19 September 2019 22:02
Amirul Hajj Lukman Hakim takziah KH Maimoen Zubair di RS An Noer Mekkah
6 Agustus 2019 10:28
Kemenag uji sahih regulasi jaminan produk halal
25 Juni 2019 09:17
Rommy arahkan Menag Lukman agar angkat Haris dengan segala risiko
29 Mei 2019 15:07
Menag ajak masyarakat Belitung sebarkan pesan kebaikan
6 November 2018 17:38
Forum Zakat Dunia undang peserta Indonesia ke Malaysia
17 Oktober 2018 19:32
Penutupan MTQ di Deli Serdang
13 Oktober 2018 13:45