Jakarta, (Antaranews Babel) - Sapto Yogo Purnomo sukses menyumbang medali emas ketiga untuk Indonesia di cabang olahraga para-atletik Asian Para Games 2018, Senin, melalui nomor 200 meter T37 putra.
Sapto menjadi yang terbaik dengan catatan waktu 23,76 detik. Dia mengalahkan dua atlet Iran yakni Ali Olfatnia yang mencatatkan waktu 24,27 detik untuk medali perak dan Davoudali Ghasemi dengan 24,38 detik yang berhak atas medali perunggu.
"Sebenarnya ini kejutan karena target medali emas saya sebenarnya di 100 meter. Untuk 200 meter saya hanya diharapkan medi perak," ujar Sapto usai bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin.
Pria berusia 20 tahun asal Jawa Tengah itu menyebut, kunci dirinya bisa memenangkan laga adalah percaya pada diri sendiri.
Sapto, yang baru pertama kali ikut Asian Para Games, tak gentar meski menghadapi lawan-lawan tangguh yang lebih berpengalaman.
"Saya tidak mau kalah," tutur dia.
Sapto sendiri masih berpeluang menambah pundi-pundi medalinya karena masih akan tampil di nomor 100 meter T37, 400 meter T37 dan estafet 4X100 meter universal.
Mengenai potensi medali lainnya itu, Sapto merasa cukup optimistis bisa kembali meraih prestasi gemilang.
"Jadi tambah fokus dengan kemenangan ini," tutur dia.
Setelah meraih satu medali emas, Sapto dipastikan mendapatkan bonus Rp1,5 miliar dari pemerintah.
Dia mengaku sudah memiliki rencana untuk apa bonus itu dimanfaatkan.
"Saya ingin membuka bengkel sepeda motor," kata Sapto.
Dengan emas dari Sapto, maka para-atletik Indonesia sudah mempersembahkan tiga medali emas sampai Senin (8/10). Sebelumnya, emas datang dari tolak peliru F20 putri melalui Suparyanti dan lompat jauh T20 putri dari Rica Oktavia.
Total Indonesia sementara mengumpulkan lima medali emas. Selain tiga dari para-atletik, Indonesia telah merebut medali emas dari bulu tangkis beregu putra SL3-SU5 dan renang 100 meter gaya dada SB 4 putri melalui Syuci Indriani.