Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Satgas Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar rapat koordinasi guna mewaspadai kenaikan harga sembako menjelang Natal dan Tahun Baru 2018 di daerah itu.
"Kegiatan rapat koordinasi ini untuk mengetahui ketersediaan dan distribusi sembako menjelang Natal dan tahun baru," kata Ditkrimsus Polda Kepulauan Babel Wahyudi Rahman saat memimpin rakor di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan hasil koordinasi dengan pemerintah provinsi, Bulog, pengelola pelabuhan, distributor dan instansi terkait lainnya stok dan pasokan sembako dan sayur mayur dari luar daerah lancar serta cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang dan setelah Natal dan tahun baru.
"Saat ini kita memperkuat langkah pengawasan dan pengendalian dalam menjaga stabilitas harga sembako di daerah ini," ujarnya.
Namun demikian, kata dia pihaknya akan menindak tegas pelaku usaha nakal akan memicu kenaikan harga sembako tinggi yang merugikan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.
"Upaya penegakan hukum merupakan langkah terakhir, agar pelaku usaha nakal, mafia pangan ini jera dan tidak mengulangikan perbuatan yang melanggar aturan berlaku," katanya.
Menurut dia untuk memenuhi kebutuhan sembako masyarakat, distributor daerah ini masih mengandalkan pasokan dari luar daerah, karena hasil pertanian lokal masih kurang memadai.
"Kita mewaspadai kondisi cuaca buruk seperti gelombang tinggi, bencana alam dan gagal panen di daerah asal pangan. Ini harus disampaikan kepada masyarakat agar mereka mengetahui apa saja yang menjadi kendala dalam mendatangkan kebutuhan pokok masyarakat di daerah ini," ujarnya.
Kepala Perum Bulog Divre Bangka, Taufiqurahmah mengatakan stok beras medium di gudang mencapai 2.400 ton dan premium 670 ton dan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Stok beras cukup hingga tujuh bulan kedepan untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat," katanya.