Jakarta (Antaranews Babel) - Kepala Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) Dwikorita Karnawati menyatakan erupsi dari Gunung Anak Krakatau membahayakan untuk penerbangan.
"Jelas dan itu kami pantau setiap saat kami pantau dengan satelit Himawari. Dari pemantauan kami arah sebaran abunya itu akan terdeksi dipengaruhi oleh arah angin," kata Dwikorita saat jumpa pers di gedung BMKG, Selasa (25/12) malam.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa BMKG telah mencoba untuk mengecek secara langsung melalui udara tebing kawah dari Gunung Anak Krakatau tersebut.
"Kami sudah dua kali terbang mendekat dalam rangka untuk mengecek langsung tebing kawahnya kan sampai saat ini belum bisa kami dekati. Sampai dua kali ini kami sudah hampir sampai, awannya tebal dan hari pertama kaca pesawat itu sudah kena partikel-partikel abu sehingga kami bersama TNI menyatakan bahwa ini dapat membahayakan mesin pesawat, harus segera kembali," tuturnya.
Sementara itu, pada Rabu (26/12) kondisi cuaca di sekitar Gunung Anak Krakatau berpotensi hujan sedang hingga lebat pada pagi hingga sore hari.
"Pada malam hingga dini hari umumnya berawan dan hujan ringan. Arah angin dari barat daya-barat, namun kecepatan angin permukaan relatif menurun dibanding hari sebelumnya dengan kecepatan maksimum dapat mencapai 20 sampai 25 km/jam," ucap Dwikorita.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Selasa (25/12) pukul 13.00 WIB, korban jiwa akibat tsunami di Selat Sunda mencapai 492 orang.
BNPB juga mencatat hingga hari ketiga pascatsunami Selat Sunda, sebanyak 1.485 orang luka-luka, 154 hilang dan 16.082 orang mengungsi akibat tsunami pada Sabtu (22/12) malam tersebut.
Tsunami tersebut berdampak pada lima kabupaten yaitu Pandeglang dan Serang di Provinsi Banten, serta Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus Provinsi Lampung.
Berita Terkait
World Water forum bangun kerja sama Center of Excellence Asia Pasifik
22 Mei 2024 11:39
Indonesia highlights TMC'S effectiveness in tackling drought
21 Mei 2024 14:57
Forum Air Dunia diharap hasilkan kebijakan berdampak ke masyarakat
27 Februari 2024 16:45
Ketidakmampuan peringatan dini antisipasi tsunami jadi pelajaran BMKG
9 November 2023 11:02
BMKG prediksi 2050 terjadi kerentanan pangan akibat kenaikan suhu bumi
8 November 2023 20:39
Kemarau di Indonesia tidak akan separah Korea Selatan
9 Agustus 2023 16:20
Fenomena El Nino-IOD menuju positif picu kekeringan di Indonesia
6 Juni 2023 15:11
Sistem peringatan dini di lokasi KTT ASEAN dalam kondisi prima
10 Mei 2023 09:31