Toboali, Babel (Antaranews Babel) - Populasi ternak sapi petani di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada November 2018 mencapai 1.400 atau bertambah 300 dibandingkan tahun sebelumnya 1.100 ekor, karena tingginya minat petani mengembangkan usaha peternakan itu.
"Kami optimistis program swasembada daging sapi di daerah ini dapat tercapai dengan baik," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Suhadi di Toboali, Kamis.
Menurut dia meski populasi ternak sapi petani bertambah, namun belum mampu memenuhi kebutuhan daging masyarakat Bangka Selatan. Idealnya dibutuhkan 2.400 ekor sapi untuk memenuhi konsumsi daging penduduk Bangka Selatan sebanyak 200.275 jiwa.
"Saat ini kita baru 10 persen mampu memenuhi kebutuhan daging sapi masyarakat, sementara 90 persen didatangkan dari luar daerah," katanya.
Oleh karena itu, kata dia pihaknya terus berupaya meningkatkan pupulasi sapi dan memfokuskan atau menetapkan tiga kecamatan sebagai sentra perternakan sapi.
"Saat ini kami fokus meningkatkan populasi sapi dan dipusatkan di Kecamatan Toboali, Pulau Besar dan Payung," katanya.
Ia menargetkan populasi sapi hingga 2022 mencapai 5.000 ekor, sehingga pemerintah daerah tidak lagi ketergantungan pasokan sapi potong dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat yang tinggi.
"Kami menargetkan 2020 Bangka Selatan sudah swasembada daging, bahkan dapat memenuhi kebutuhan daging masyarakat di kabupaten kota lainnya di provinsi ini," katanya.
Menurut dia untuk menjaga stabilitas harga daging sapi di masyarakat, pihaknya saat ini lebih memfokuskan pendistribusian sapi potong dari luar daerah ke tempat penampungan ternak di daerah ini.
"Mudah-mudahan harga daging sapi menjelang tahun baru masih stabil dan tidak mengalami peningkatan yang akan memberatkan ekonomi masyarakat kurang mampu," katanya.
Populasi sapi Bangka Selatan bertambah 300 ekor
Kamis, 27 Desember 2018 16:00 WIB