Desa Bukit Layang, Babel (Antaranews Babel) - Penggelola reklamasi lahan bekas penambangan bijih timah di Desa Bukit Layang Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menunda panen jagung, karena curah hujan yang tinggi di daerah itu.
"Kita terpaksa menunda panen jagung kali ini, karena sulit menjemur hasil panen komoditas ini selama musim hujan," kata pelaksana reklamasi percontohan lahan bekas tambang PT Timah Tbk bekerja sama dengan BGR, Ahmad Saragi di Bukit Layang, Rabu.
Ia mengatakan panen jagung untuk pakan ternak ini diperkirakan mencapai tiga ton lebih dan dapat mengurangi bahan baku pakan ternak ayam di daerah ini.
"Alhamdulillah pertumbuhan tanaman jagung di lahan bekas tambang ini cukup bagus, karena menggunakan teknologi dan kompos untuk meningkatkan unsur huru hara tanah kritis ini," ujarnya.
Menurut dia untuk medapatkan hasil panen yang banyak dan berkualitas, jagung yang dipanen ini harus dijemur menggunakan cahaya matahari yang cukup. Jika tidak, maka jagung ini yang berjamur dan membusuk.
"Seharusnya jagung ini pekan lalu sudah dipanen, namun karena curah hujan yang tinggi terpaksa panen komoditas ini ditunda," katanya.
Ia menambahkan reklamasi lahan bekas tambang timah ini merupakan kerja sama antara PT Timah Tbk dengan Federal Institute For Geoscinces and Natural Resources (BGR) dalam menghijaukan kembali lahan kritis bekas tambang yang dapat meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat di daerah ini.
"Kegiatan reklamasi ini tidak hanya menjadikan lahan kritis menjadi lahan berproduksi, tetapi juga menekan angka penggangguran di desa ini," katanya.
Selain itu, kegiatan reklamasi percontohan ini juga dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia warga, bagaimana bercocok tanam sayur mayur dengan baik.
"Kita terus mendorong warga untuk mengembangkan usaha pertanian ini dan tidak lagi menambang di lahan-lahan yang sudah direklamasi perusahaan tambang dan pemerintah daerah," katanya.