Kabupaten Mojokerto (ANTARA) — Provinsi Jawa Timur melepas ekspor berbagai komoditas ke pasar global dengan nilai total USD 5,02 juta. Pelepasan ekspor dilakukan di Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (17/12), dalam rangkaian Pelepasan Ekspor Bersama yang dipimpin Menteri Perdagangan Budi Santoso dan berlangsung serentak di delapan titik.
Selain Mojokerto, kegiatan serupa dilaksanakan di Cikarang (Jawa Barat), Batam (Kepulauan Riau), Samarinda (Kalimantan Timur), Semarang (Jawa Tengah), Badung (Bali), Sleman (DI Yogyakarta), dan Makassar (Sulawesi Selatan).
Sebanyak sembilan perusahaan asal Jawa Timur terlibat dalam ekspor kali ini, dengan produk utama meliputi makanan-minuman, furnitur, olahan kayu, serta alas kaki.
Dari sektor makanan dan minuman, PT Mega Global Food Industry mengekspor makanan ringan senilai USD 1,66 juta ke Timur Tengah. PT Lautan Natural Krimerindo mengekspor non-dairy creamer senilai USD 1,5 juta ke Malaysia. Koperasi Desa Merah Putih Desa Sidomulyo mengekspor kopi senilai USD 448,5 ribu ke Mesir. Sementara Pacific Harvest Group mengekspor sarden kalengan senilai USD 166,7 ribu ke Montenegro, Suriname, dan Equatorial Guinea.
Untuk komoditas furnitur, PT Integra Indocabinet Tbk mengekspor furnitur kayu senilai USD 860,07 ribu ke Amerika Serikat dan Malaysia. Indomapan Furniture mengekspor indoor furniture senilai USD 25 ribu ke Korea Selatan.
Pada komoditas olahan kayu, PT Semeru Makmur Kayunusa mengekspor plywood senilai USD 168 ribu ke Jepang, sedangkan CV Langgeng Makmur Bersama mengekspor plywood senilai USD 154,5 ribu ke Malaysia dan Korea Selatan. Dari sektor alas kaki, CV Rumah Jeddiah mengekspor sandal dan sepatu ke Uni Emirat Arab senilai USD 42,33 ribu.
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri, yang memimpin pelepasan ekspor serentak di Mojokerto, mengatakan Jawa Timur konsisten menjadi salah satu penggerak ekspor nasional. Menurutnya, sepanjang Januari–Oktober 2025, nilai ekspor Jawa Timur mencapai USD 24,46 miliar, tumbuh 12,75 persen dibanding periode yang sama tahun 2024, serta menempatkan Jawa Timur sebagai eksportir peringkat kedua nasional.
Sementara itu, CEO PT Lautan Natural Krimerindo Hendrik Gunawan menyebut kegiatan pelepasan ekspor menjadi simbol daya saing produk nasional di pasar internasional. Ia juga menilai dukungan pemerintah melalui fasilitasi pameran luar negeri, penjajakan bisnis, dan misi dagang membantu penetrasi pasar ekspor, serta mendorong penguatan diplomasi dan negosiasi perdagangan dengan negara mitra.

