Pangkalpinang (Antara Babel) - Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Hidayat Arsani menyatakan pembangunan Jembatan Baturusa II bagaikan pemerintah provinsi "memakan buah simalakama" karena menimbulkan banyak masalah dalam menyelesaikan proyek jembatan tersebut.
"Pada awal tahun ini, kami sudah mengganggarkan Rp100 miliar lebih, namun anggaran tersebut belum juga direalisasikan untuk menyelesaikan proyek jembatan yang menggunakan teknologi 'bascule' atau sistem naik turun," kata Hidayat Arsani di Pangkalpinang, Kamis.
Saat ini, kata dia, proyek pembangunan jembatan Baturusa II ini belum menemukan penyelesaian yang baik, karena konsultan yang tidak profesional, sehingga pekerjaan jembatan molor.
"Proyek pembangunan jembatan dimulai pada pertengahan 2010 itu diibaratkan memakan buah simalakama, maju sakit dan dilanjutkan juga sakit, karena biaya yang telah dikucurkan sudah sangat besar sekali," ujarnya.
Namun demikian, kata dia, dengan digantinya Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Kepulauan Babel, dapat melanjutkan pembangunan jembatan ini dengan baik.
"Saat ini, DPU sedang melakukan tender baru penyelesaian proyek jembatan ini dan mudah-mudahan tahun ini, pembangunan Baturusa II ini selesai," ujarnya.
Saat ini, kata dia, kendala teknis proyek jembatan ini yaitu tarik menarik penambahan anggaran dengan DPRD. DPRD sudah menyatakan pembangunan jembatan ini sudah cukup hingga tahun ini dan tidak perlu lagi dilanjutkan.
"DPRD menilai jembatan ini akan menimbulkan berbagai masalah baru di Pulau Bangka ini. Nanti jembatan ini bisa mengalami kerusakan yang akan mengganggu pelayaran kapal barang dan penumpang ke daerah ini," ujarnya.
Ia mencontokan, selama proses pembangunan, tiang dan tongak penyangga jembatan ini sudah beberapa kali ditabrak kapal yang keluar - masuk di Pelabuhan Pangkalbalam.
"Artinya, saat ini sudah ada gejala-gejala yang tidak baik, namun demikian, proyek jembatan ini tidak bisa dimundurkan lagi dan harus dilaksanakan hingga selesai," ujarnya.
Pembangunan jembatan Batu Rusa II mengadopsi teknologi canggih dari Inggris dengan sistem "bascule" atau sistem naik turun. Jembatan ini membentang di pintu masuk Pelabuhan Pangkalbalam atau dari Ketapang Pangkalpinang hingga kawasan Airanyir Kabupaten Bangka. Panjang jembatan ini 740 meter dan tinggi dari permukaan air sungai saat pasang 15 meter.
Wagub: Pembangunan Jembatan Baturusa II Bagaikan "Simalakama"
Kamis, 28 Mei 2015 15:32 WIB
"Pada awal tahun ini, kami sudah mengganggarkan Rp100 miliar lebih, namun anggaran tersebut belum juga direalisasikan untuk menyelesaikan proyek jembatan yang menggunakan teknologi 'bascule' atau sistem naik turun,"