Jakarta (Antara Babel) - Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan dua
dokter spesialis anak di Fakultas Kedokteran UI (FKUI) menjadi guru
besar, yaitu Sukman Tulus Putra dan Badriul Hegar Syarif.
Rektor UI Muhammad Anis memimpin upacara pengukuhan Guru Besar
tersebut pada Sabtu (1/4) di Aula IMERI FKUI Kampus Salemba, Jakarta.
Dalam prosesi pengukuhannya, Sukman menyampaikan pidato bertajuk
"Identifikasi dan Intervensi Faktor Resiko Aterosklerosis pada Anak dan
Remaja: Upaya Pencegahan Penyakit Kardiovaskular pada Usia Dewasa".
"Penyakit Jantung Koroner (PJK) akhir-akhir ini menjadi penyebab
kematian yang cukup tinggi di seluruh dunia baik di negara maju maupun
negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia," kata Sukman dalam siaran
pers Hubungan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi Publik UI yang
diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan pada
2020, PJK akan menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia di mana
pada 1999 hanya menempati penyebab kematian di urutan keenam.
"Penyakit kardiovaskular khususnya PJK disebabkan oleh suatu
proses aterosklerosis berupa penyakit pada lapisan dalam pembuluh darah
arteri yang berlangsung lama," tuturnya.
Ia menjelaskan proses tersebut berjalan perlahan-lahan, tidak
menimbulkan gejala dan keluhan. Namun, kata dia sampai pada akhirnya
setelah usia di atas 30-40 tahun dan selanjutnya bila tidak
teridentifikasi akan menyebabkan penyumbatan pembuluh koroner jantung
dan terjadi infark miokard yang disebut serangan jantung.
"Bila terjadi penyumbatan pembuluh darah di otak akibat
aterosklerosis akan menyebabkan "stroke" yang juga mempunyai angka
kematian yang cukup tinggi," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan sejumlah faktor risiko yang harus
dihindari pada usia anak dan remaja di antaranya obesitas (kegemukan),
dislipidemia (kadar lipid/kolesterol yang tinggi), diabetes mellitus,
rokok (terpajan tembakau), tekanan darah tinggi dan aktivitas fisik yang
kurang(in-aktivitas).
"Di samping itu terdapat juga faktor risiko yang tidak dapat diubah
seperti genetik dan lingkungan. Untuk menghindarinya dianjurkan
mengatur pola hidup dan makanan sehari-hari sejak dini serta
meningkatkan aktivitas olahraga," ucap Sukman.
Sementara dalam pengukuhannya sebagai Guru Besar bidang Pediatric
Gastroenterologist, Badriul menyampaikan pidato berjudul "Kesehatan
Saluran Cerna di Awal Kehidupan untuk Kesehatan di Masa Mendatang".
Ia menjelaskan kondisi kesehatan saat ini sangat erat kaitannya dengan kondisi saluran cerna di awal kehidupan.
Menurutnya, mikrobiota sangat berperan dalam mewujudkan kesehatan
saluran cerna dan sistem kekebalan tubuh berkembang tidak normal bila
saluran cerna tidak dikolonisasi oleh mikrobiota.
"Kelahiran prematur, bedah caesar, pemberian susu formula, terapi
antibiotika terlalu dini, kekurangan gizi, kebersihan bahkan hewan
peliharaan merupakan faktor yang dapat menganggu perkembangan mikrobiota
saluran cerna bayi," ucap Badriul.
UI Kukuhkan Dua Guru Besar
Sabtu, 1 April 2017 17:06 WIB