Jakarta (Antara Babel) - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj menilai
suasana menjelang Pilkada DKI Jakarta putaran kedua menunjukkan
optimisme warga ibu kota dalam menghadapi pesta demokrasi.
"Ini semestinya merupakan gejala positif yang menandai bahwa
masyarakat percaya pada proses-proses politik yang digariskan oleh hukum
di negeri ini," katanya dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan demokrasi tanpa partisipasi sama halnya kepemimpinan
tanpa legitimasi. Bahwa semakin mendekati hari pemilihan eskalasi
politik cenderung meningkat, menurut dia hal yang wajar.
Hanya, Said Aqil mengingatkan bahwa politik adalah upaya perbaikan
hidup bersama menuju jalan keselamatan. Jika kecenderungan justru pada
perusakan maka proses itu bukan lagi politik, melainkan perang.
"Pilkada DKI 2017 adalah bagian dari proses politik, bukan perang," kata Said Aqil menandaskan.
Pilkada momentum untuk menguji diri seberapa dewasa warga menempuh
kesanggupan hidup bersama berdasar asas kewarganegaraan yang patuh pada
konstitusi.
Ia pun menegaskan bahwa kontestan Pilkada DKI adalah warga negara yang sah dengan segala hak dan kewajibannya.
"Ahok Cina, Anies Arab. Tidak, mereka adalah orang Indonesia," kata Said Aqil.
Lulusan Universitas Ummul Quro, Mekkah, Arab Saudi itu mengatakan
bahwa kekuasaan politik bersifat nisbi, apalagi dalam demokrasi.
"Maka begitu seseorang memaksakan kehendaknya, memutlakkan nafsu
politiknya, jangan-jangan ia sedang menuhankan diri," kata Said Aqil.
PBNU: Suasana Pilkada DKI Tunjukkan Optimisme Warga
Selasa, 18 April 2017 23:05 WIB