Medan (Antara Babel) - Pengawasan pulau-pulau terluar di Indonesia dapat
dilakukan dengan cara mambangun kehidupan warga setempat sehingga
diharapkan bisa mengatasi ancaman dari negara asing.
Hal tersebut dikatakan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan
Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Edy Rahmayadi, usai memberikan kuliah
umum di Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) di Medan, Sabtu.
Ia mengatakan, membangun masyarakat di pulau terluar itu dapat
dilakukan melalui kegiatan teritorial, yakni sarana dan prasarana berupa
jalan, penerangan listrik, serta jaringan komunikasi untuk memantau
perkembangan.
Selain itu, menurut dia, perlindungan pulau terluar yang berbatasan
dengan negara luar tersebut menjadi prioritas utama bagi TNI.
"Penataan pulau terluar itu memang belum dilakukan secara maksimal
sehingga perlu mendapat perhatian," kata jenderal bintang tiga itu.
Pangkostrad, dalam ceramah di depan mahasiswa menjelaskan,
Indonesia saat ini memiliki sebanyak 17.548 pulau yang terdapat di
berbagai lokasi.
Bahkan, pulau tersebut, tersebar luas di 35 provinsi yang ada di
Indonesia. "Jadi, pulau-pulau tersebut sangat panjang dan perlu
dilakukan pengawasan agar jangan sampai dikuasai pihak luar," kata
mantan Pangdam I/Bukit Barisan itu.
Rahmayadi menambahkan, selain itu, Indonesia juga memiliki 516 kabupaten dan kota.
Kemudian, memiliki 714 suku bangsa yang tersebar di Indonesia dan
keberagaman tersebut harus membawa kejayaan bagi bangsa Indonesia.
"Kebhinekaan tersebut, salah satu pilar bangsa Indonesia dalam
menjaga kerukunan, persatuan, serta kesatuan demi tetap kokohnya NKRI,"
kata Pangkostrad.
Pangkostrad: Pengawasan Pulau Terluar Membangun Warga Setempat
Sabtu, 22 April 2017 19:18 WIB