Mexico City (Antara Babel) - Sedikitnya 216 orang telah tewas setelah
gempa bumi kuat mengguncang Meksiko Tengah pada Selasa (19/9), dan
jumlah korban jiwa diperkirakan akan bertambah karena kuatnya guncangan,
kata Lembaga Perlindungai Sipil negeri itu.
Gempa bumi dengan kekuatan 7,1 pada Skala Richter merobohkan puluhan
bangunan, memecahkan jaringan gas dan memicu kebakaran, sehingga
membuat ribuan orang menyelamatkan diri ke jalan dalam keadaan panik.
Banyak orang dilaporkan tewas di Ibu Kota Meksiko, Mexico City,
Negara Bagian Morelos dan Puebla --yang berdekatan, Negara Bagian
Mexico, dan Negara Bagian Guerrero di Meksiko Tengah-Selatan, kata
Kepala Lembaga Perlindungan Sipil Nasional Meksiko Luis Felipe Puente.
Di dalam laporan terkini mengenai jumlah orang yang tewas akibat
gempa kuat tersebut, Puente mengatakan ada 86 orang yang dikonfirmasi
tewas di Mexico City, 71 di Morelos, 43 di Puebla, 12 di Edomex dan tiga
di Guerrero.
Jumlah korban jiwa diperkirakan bertambah sebab banyak orang masih
terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang ambruk, kata Xinhua --yang
dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam. Puluh bangunan ambruk atau rusak
parah di beberapa wilayah yang berpenduduk padat di Mexico City dan
negara bagian yang berdekatan. Wali Kota Mexico City Miguel Angel
Mancera mengatakan bangunan ambruk di lebih dari 40 tempat di ibu kota
Meksiko saja.
Menurut US Geological Survey, pusat gempa berada lima kilometer dari Raboso, Pueble.
Kedekatannya dengan ibu kota dan dangkalnya pusat gempa, cuma 51
kilometer di bawah permukaan tanah, membuat gempa itu jadi sekuat gempa
pendahulunya, yang menghancurkan dengan kekuatan 8,2 Skala Richter dan
mengguncang Meksiko Selatan pada 7 September --yang dilaporkan sebagai
gempa paling kuat yang mengguncang negeri tersebut dalam satu abad.
Tayangan televisi memperlihatkan saluran air yang biasanya tenang di
Floating Gardens Xochimilco di kota itu, daya tarik pariwisata
terkenal, sekali ini berisi gelombang dan banyak perahu terombang-ambing
seakan-akan perahu tersebut diterjang gelombang tinggi.
Pada pukul 11.00 waktu setempat (23.00 WIB), pelatihan tanggap gempa
di seluruh negeri itu untuk memperingati gempa yang menewaskan ribuan
orang pada 19 September 1985 telah membuat pekerja kantor dan warga
berlarian ke jalanan.
Hampir dua jam kemudian, orang-orang berserabutan ke luar gedung
sekali lagi saat gelombang seismik dengan kuat mengguncang perlengkapan
ringan, menjatuhkan lapisan dinding dan langit-langit serta membuat air
di kolam ikan dan alat pembuat kopi tumpah.
Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto dalam perjalanan ke Negara
Bagian Oaxaca di Meksiko Selatan untuk mengawasi upaya pertolongan di
sana setelah gempa 7 September. Pesawatnya berbalik dan kembali ke ibu
kota Meksiko ketika ia mengetahui banyak bangunan telah ambruk.
"Saya akan terbang di atas CDMX (Mexico City) dan mengadakan
pertemuan" untuk mengkoordinasikan upaya darurat, kata Presiden tersebut
di akun Twitternya.
Namun, pesawatnya tak bisa mendarat di Bandar Udara Mexico City,
tempat operasi untuk sementara dibekukan sementara para pejabat
memeriksa landasa pacu dan bangunan untuk mengetahui kerusakan. Sejak
itu, bandar udara tersebut telah beroperasi lagi.
Di dalam pernyataannya melalui video yang dikeluarkan pada Selasa malam, Presiden itu mendesak rakyat agar tetap tenang.
(Baca juga: KBRI: tiada ada WNI korban gempa di Meksiko, namun staf mengungsi)
216 Orang Tewas Akibat Gempa di Meksiko
Rabu, 20 September 2017 21:49 WIB