Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengencarkan pelaksanaan Program Temukan, Obati dan Sembuhkan (TOS) dalam mengendalikan penyakit Tuberculosis (TBC) di daerah itu sesuai target hingga 2030 mendatang.
"Kami terus menyosialisasikan program TOS ini ke semua kabupaten/kota di Babel termasuk ke instansi yang ada di pemerintah provinsi," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mulyono Susanto di Sungailiat, Senin.
Ia mengatakan sosialisasi ini terkait masalah TBC baik secara nasional mau pun internasional, apalagi di Indonesia salah satu negara yang penularan TBC nya tinggi, sedangkan untuk di Bangka Belitung daerah Kabupaten Bangka urutan kedua setelah Kota Pangkalpinang.
Menurut ia sampai saat ini temuan kasus TBC di Bangka Belitung selama tahun 2018 mencapai 2.800 kasus dan baru sebesar 87 persen yang berhasil diobati, sehingga terus dilakukan pencarian secara masif supaya bisa segera ditindaklanjuti.
"Kami terus bergerak secara masif untuk menuntaskan TBC ini secara bersama-sama, pengendalian dan penuntasan TBC ini harus dilaksanakan semua pihak termasuk peran media dalam memberitakannya," katanya.
Ia menambahkan dari seluruh target penemuan kasus TBC di Bangka Belitung baru 47 persen, maka dari itu pihaknya bersama dengan semua pihak khususnya Dinas Kesehatan di kabupaten/kota terus berupaya menemukan penderita TBC di Bangka Belitung.
Masyarakat pun diminta proaktif untuk melapor ke kepala desa atau pusat kesehatan jika ada keluarga yang menderita agar bisa segera diobati.
"Gejalanya mudah yakni batuk berdahak tak kunjung berhenti selama tiga minggu berturut-turut, silakan ambil dahaknya dan tes ke rumah sakit, jika iya maka akan segera diobati secara gratis," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019