Jumlah pelajar berkunjung ke Museum Timah Indonesia di Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Januari hingga Februari 2019 mencapai 9.525 orang atau mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 8.960 orang.

"Pada awal tahun ini pelajar yang berkunjung ke museum bersejarah ini didominasi dari sekolah Pulau Bangka, sementara pelajar dari luar daerah kurang," kata Kepala Museum Timah Indonesia Muhammad Taufik di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan jumlah pelajar Taman Kanak-Kanak, SD, SLTA dan Perguruan Tinggi pada Januari 2019 sebanyak 3.565 orang dan meningkat dibandingkan Februari 2019 5.960 orang.

"Pelajar dari Pulau Jawa, Sumatera dan luar daerah lainnya yang berkujung ke museum pada awal tahun ini kurang, karena harga tiket pesawat yang tinggi," ujarnya.

Menurut dia minat pelajar berkunjung ke Museum Timah Indonesia cukup tinggi, karena mereka tidak hanya mengetahui sejarah penambangan bijih timah, tetapi juga bisa berwisata ke tempat-tempat bersejarah lainnya menggunakan mobil pownis merupakan angkutan umum masyarakat Bangka Belitung pada 1970.

"Pelajar sangat senang berkeliling menggunakan bus pownis ke tempat-tempat bersejarah seperti masjid Jamik, Rumah Residen, Taman Sari, Menara Air, Pemakaman Belanda dan tempat bersejarah lainnya di Kota Pangkalpinang," katanya.

Menurut dia Museum Timah Indonesia merupakan museum teknologi pertimahan yang dikelola PT Timah Tbk. Museum ini didirikan pada 1958 untuk mencatat sejarah pertimahan di Bangka Belitung.

Museum Timah Indonesia menempati sebuah gedung bersejarah yang awalnya adalah rumah dinas Hoofdt Administrateur Bangka Tin Winning (BTW).

"Pada masa perjuangan Kemerdekaan Indonesia, Bung Karno, Hatta dan para pemimpin tinggi Republik Indonesia diasingkan ke Bangka mengadakan perundingan dengan utusan PBB (Komisi Tiga Negara) pada 1948 di gedung tersebut. Pada pertemuan ini akhirnya mengantarkan pada kedaulatan Belanda pada Republik Indonesia pada 1949," kata Taufik. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019