Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong para petani di daerah itu untuk membudidayakan tanaman hortikultura jenis cabai karena memiliki prospek untuk meningkatkan perekonomian.
"Kami mendorong masyarakat untuk lebih tekun menanam cabai, jangan hanya sambilan saja dan jika perlu menjadi pengusaha pertanian," kata Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan, tanaman hortikultura jenis cabai selalu menjanjikan dengan harga yang terus naik dan stabil.
"Harga cabai cukup menjanjikan, tentu ini bagus untuk para petani dengan catatan harus tekun dalam bertani," ujarnya.
Ia mengatakan, pemerintah daerah akan terus memberikan bantuan kepada petani untuk meningkatkan produksi pertanian.
"Petani terus dibantu baik berupa peralatan pendukung, bibit dan pupuk bersubsidi untuk meningkatkan produksi," ujarnya.
Ia juga menganjurkan petani menggunakan pupuk kompos cair jenis MA11 yang dinilai bagus untuk meningkatkan produksi pertanian.
"Ke depan para petani itu lebih banyak menggunakan pupuk kompos, perbandingannya 20 persen pupuk kimia dan 80 persen pupuk organik," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Kami mendorong masyarakat untuk lebih tekun menanam cabai, jangan hanya sambilan saja dan jika perlu menjadi pengusaha pertanian," kata Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan, tanaman hortikultura jenis cabai selalu menjanjikan dengan harga yang terus naik dan stabil.
"Harga cabai cukup menjanjikan, tentu ini bagus untuk para petani dengan catatan harus tekun dalam bertani," ujarnya.
Ia mengatakan, pemerintah daerah akan terus memberikan bantuan kepada petani untuk meningkatkan produksi pertanian.
"Petani terus dibantu baik berupa peralatan pendukung, bibit dan pupuk bersubsidi untuk meningkatkan produksi," ujarnya.
Ia juga menganjurkan petani menggunakan pupuk kompos cair jenis MA11 yang dinilai bagus untuk meningkatkan produksi pertanian.
"Ke depan para petani itu lebih banyak menggunakan pupuk kompos, perbandingannya 20 persen pupuk kimia dan 80 persen pupuk organik," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019