Muntok (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung membina sejumlah warga memanfaatkan pekarangan rumahnya dengan bertanam berbagai jenis tumbuhan obat tradisional guna memberi nilai tambah.

"Dinkes tidak hanya terfokus pada pelayanan medis, namun pemberdayaan keluarga juga menjadi salah satu perhatian kami dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," ujar Kepala Bidang Pembinaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Dinkes Kabupaten Bangka Barat, Rudi Faizul Badri di Muntok, Rabu.

Ia menjelaskan, pengembangan program tanaman obat keluarga di desa/kelurahan di daerah itu digalakkan sebagai upaya membudidayakan tanaman berkhasiat untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan obat-obatan tradisional.

Menurutnya, dengan adanya ketersediaan tanaman obat tradisional yang dipercaya berkhasiat untuk mengobati berbagai jenis penyakit di sekitar tempat tinggal, diharapkan akan mampu melindungi keluarga dari penyakit.

"Tanaman yang dibudidayakan masyarakat tersebut merupakan tanaman jenis obat tradisional berkhasiat yang diwariskan secara turun menurun oleh nenek moyang," kata dia.

Ia menambahkan, upaya serius dari Dinkes tersebut bahkan mendapatkan apresiasi positif dari Kementerian Kesehatan RI yang beberapa waktu lalu mengutus Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Subdit Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Ramuan, Ismedsyah, untuk berkunjung ke daerah itu.

Pada kunjungannya ke Desa Air Kuang, Kecamatan Jebus dan Desa Ibul, Kecamatan Simpang Teritip, pihak kementerian memberikan apresiasi positif atas pengembangan produksi tanaman obat yang berkhasiat sesuai dengan kearifan lokal setempat.

"Pada kesempatan itu, pejabat Kemenkes menyampaikan agar upaya revitalisasi tanaman obat keluarga terus ditingkatkan untuk memacu masyarakat memanfaatkan pekarangan melalui penanaman, pengolahan, pemanfaaatan dan pemasaran hasil tanaman obat keluarga tersebus," kata dia.

Menurutnya, program tersebut jika diseriusi akan memberikan dampak positif bagi kesehatan dan nilai ekonomi yang nyata bagi masyarakat.

"Dari peluang pengobatan herbal itu, kami juga menggandengan dan menggerakkan kader PKK dasa wisma, kepala desa dan camat untuk mengoptimalkan peluang yang ada," katanya.

Ia melanjutkan, optimalisasi peran tersebut sudah dilakukan di Desa Pebuar dan Desa Air Kuang Kecamatan Jebus, kemudian dilanjutkan di Desa Ibul dan Desa Bukit Terak Kecamatan Simpang Teritip.

"Empat desa tersebut tidak hanya memanfaatkan hasil tanaman obat, tetapi juga berhasil mengembangkan beberapa tanaman sebagai ekstrak minuman yang berkhasiat untuk menjaga, meningkatkan dan menanggulangi masalah kesehatan, seperti minuman ekstrak jahe, jahe merah, temulawak, alang-alang, dan ekstrak mengkudu," kata dia.

Selain itu, pengolahan teh hijau, rosela, jeruk nipis dan ramuan parem juga dikembangkan warga setempat dengan memanfaatkan hasil panen tanaman obat yang ada di sekitarnya. Bahkan warga Desa Pebuar dan Desa Bukit Terak diikutkan pada lomba pemanfaatan tanaman obat tingkat Provinsi Babel, beberapa waktu lalu.

Pewarta: Oleh Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014