Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama Sepanjang Tahun 2019 menangani 17 kasus malaria yang tersebar dibeberapa wilayah yang ada di daerah itu.

"Kasus malaria sepanjang 2019 di Bangka Selatan terjadi sebanyak 17 kasus," Kata Kepala DKPPKB Bangka Selatan, Supriyadi di Toboali, Selasa.

Ia menjelaskan kasus malari yang tejadi di Bangka Selatan sepanjang tahun 2019 meningkat sebanyak 10 kasus dari tahun 2018 yang hanya 7 kasus.

"Jika dibandingkan tahun 2018 kasus malaria yang terjadi tahun 2019 naik sebanyak 10 kasus menjadi 17 kasus," kata dia.

Ia menjelaskan dari 17 kasus malaria yang terjadi di basel 11 diantaranya merupakan kasus impor atau kasus yang datang dari daerah luar Bangka Selatan.

"Di wilayah Puskesmas Toboali kasus malaria  yang terjadi sebanyak 3 kasus, Puskesmas Air Gegas sebanyak 3 kasus,  sedangkan untuk kasus malaria impor atau datang dari wilayah lain terjadi di Puskesmas Simpang Rimba 1 kasus,  Puskesmas Payung 2 kasus, Puskesmas Batu Betumpang 7 kasus dan puakesmas rias 1 kasus," kata dia.

Menurut dia, penyebab meningkatnya kasus malaria di Bangka Selatan salah satunya disebabkan pola hidup bersih masyarakat masih rendah, khususnya kebersihan lingkungan.

" Selama musim hujan ini diharapkan masyarakat untuk lebih waspada dan meningkatkan kebersihan lingkungan agar terhindar dari berbagai penyakit akibat gigitan nyamuk ini," kata dia.

Pewarta: Eko Septianto Rasyim

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020