Dinas Kesehatan Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau mengirim "swab" hidung pasien yang tengah dalam pengawasan terkait virus corona ke Jakarta, untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Sudah kami kirimkan ke Jakarta," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Selasa.
Ia mengatakan hasil pemeriksaan akan keluar pada tiga hari setelah sampel diterima pihak laboratorium.
Sementara itu, Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan seorang pasien yang diduga terinfeksi virus corona di Kota Batam adalah pekerja kapal "tugboat" Singapura-China.
Baca juga: Korban tewas akibat wabah virus corona di China bertambah 38 sehingga total 170 orang
"Ia bekerja sebagai awak kapal 'tugboat' rute China-Singapura," katanya.
Berdasarkan informasi karantina, kata dia, pasien masuk Batam melalui Pelabuhan Batam Center dari Pelabuhan Tanah Merah, Singapura.
Saat melalui "thermal scanner" di pelabuhan, pasien itu tidak terdeteksi memiliki suhu tubuh tinggi.
Namun, setelah masuk di kota, warga Batam itu merasa sakit dan berobat di RSUD Embung Fatimah.
Dalam pemeriksaan dokter, diketahui warga tersebut baru pulang dari Singapura, sehingga dilakukan pemeriksaan lanjutan.
"Diperiksa lebuh lanjut. Ciri-cirinya dokter yang tahu," kata Muhammad Rudi saat ditemui di Pulau Belakangpadang.
Baca juga: 5.997 orang di China dinyatakan positif terkena Virus Corona dan telah menewaskan 132 orang
Baca juga: Penyebaran virus Corona terus bertambah ke 14 negara
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Sudah kami kirimkan ke Jakarta," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Selasa.
Ia mengatakan hasil pemeriksaan akan keluar pada tiga hari setelah sampel diterima pihak laboratorium.
Sementara itu, Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan seorang pasien yang diduga terinfeksi virus corona di Kota Batam adalah pekerja kapal "tugboat" Singapura-China.
Baca juga: Korban tewas akibat wabah virus corona di China bertambah 38 sehingga total 170 orang
"Ia bekerja sebagai awak kapal 'tugboat' rute China-Singapura," katanya.
Berdasarkan informasi karantina, kata dia, pasien masuk Batam melalui Pelabuhan Batam Center dari Pelabuhan Tanah Merah, Singapura.
Saat melalui "thermal scanner" di pelabuhan, pasien itu tidak terdeteksi memiliki suhu tubuh tinggi.
Namun, setelah masuk di kota, warga Batam itu merasa sakit dan berobat di RSUD Embung Fatimah.
Dalam pemeriksaan dokter, diketahui warga tersebut baru pulang dari Singapura, sehingga dilakukan pemeriksaan lanjutan.
"Diperiksa lebuh lanjut. Ciri-cirinya dokter yang tahu," kata Muhammad Rudi saat ditemui di Pulau Belakangpadang.
Baca juga: 5.997 orang di China dinyatakan positif terkena Virus Corona dan telah menewaskan 132 orang
Baca juga: Penyebaran virus Corona terus bertambah ke 14 negara
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020