Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengajak para petani yang belum berkoperasi agar bisa segera berkoperasi, karena koperasi bisa menjadi wadah petani untuk berbisnis dan melakukan ekspor.
"Petani harus berkoperasi, karena di koperasi, para petani bisa membangun bisnis koperasi dan melakukan ekspor," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Babel, Elfiyena saat membuka pelatihan kewirausahaan bidang keterampilan usaha produktif, di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, pelatihan usaha produktif ini diikuti sebanyak 30 petani sawit dari Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat. Selama empat hari, para peserta akan mendapatkan materi dari pengekspor, bea cukai, dan balai karantina.
Dalam koperasi, keuntungan dari usaha akan dibagikan kepada anggota. Semakin maju usaha koperasi, maka semakin besar pula manfaat yang dirasakan anggota.
"Koperasilah yang akan menjaga setiap anggota agar mendapatkan keuntungan yang sama," ujarnya.
Elfiyena menambahkan, pelatihan ini diperuntukkan untuk petani sawit agar mereka bisa mengelola lidi sawit menjadi sesuatu yang bernilai tambah.
"Lidi sawit itu diolah dan bisa di ekspor ke timur tengah. Petani harus dilatih agar terampil dalam mengelola lidi berkualitas ekspor," ujarnya.
Para petani yang mendapat pelatihan ini akan didorong untuk membentuk koperasi dan menjadi anggota koperasi. Melalui koperasi, para petani bisa membangun bisnis dan menjadi pengekspor lidi sawit.
"Koperasi yang telah berbisnis dan menjadi eksportir akan memberikan manfaat bagi anggotanya, karena semakin maju bisnis dan usaha koperasi, maka kesejahteraan anggotapun diharapkan semakin meningkat," ujarnya.
Terkait reformasi koperasi, para pengurus koperasi bisa mengelola koperasi dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku. Pengurus koperasi juga harus melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) setiap tahunnya.
"Koperasi harus melaksanakan RAT setiap tahun, karena RAT menjadi indikator koperasi tersebut aktif dan pengelolaannya berjalan dengan baik, sehingga kedepannya RAT bisa dilakukan secara online," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Petani harus berkoperasi, karena di koperasi, para petani bisa membangun bisnis koperasi dan melakukan ekspor," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Babel, Elfiyena saat membuka pelatihan kewirausahaan bidang keterampilan usaha produktif, di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, pelatihan usaha produktif ini diikuti sebanyak 30 petani sawit dari Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat. Selama empat hari, para peserta akan mendapatkan materi dari pengekspor, bea cukai, dan balai karantina.
Dalam koperasi, keuntungan dari usaha akan dibagikan kepada anggota. Semakin maju usaha koperasi, maka semakin besar pula manfaat yang dirasakan anggota.
"Koperasilah yang akan menjaga setiap anggota agar mendapatkan keuntungan yang sama," ujarnya.
Elfiyena menambahkan, pelatihan ini diperuntukkan untuk petani sawit agar mereka bisa mengelola lidi sawit menjadi sesuatu yang bernilai tambah.
"Lidi sawit itu diolah dan bisa di ekspor ke timur tengah. Petani harus dilatih agar terampil dalam mengelola lidi berkualitas ekspor," ujarnya.
Para petani yang mendapat pelatihan ini akan didorong untuk membentuk koperasi dan menjadi anggota koperasi. Melalui koperasi, para petani bisa membangun bisnis dan menjadi pengekspor lidi sawit.
"Koperasi yang telah berbisnis dan menjadi eksportir akan memberikan manfaat bagi anggotanya, karena semakin maju bisnis dan usaha koperasi, maka kesejahteraan anggotapun diharapkan semakin meningkat," ujarnya.
Terkait reformasi koperasi, para pengurus koperasi bisa mengelola koperasi dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku. Pengurus koperasi juga harus melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) setiap tahunnya.
"Koperasi harus melaksanakan RAT setiap tahun, karena RAT menjadi indikator koperasi tersebut aktif dan pengelolaannya berjalan dengan baik, sehingga kedepannya RAT bisa dilakukan secara online," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020