Perum Bulog Subdivre Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menambahkan stok beras sebanyak 1.500 ton guna menjaga stabilitas harga komoditas tersebut.
"Saat ini, stok beras di gudang 750 ton dan masih cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Kepala Perum Bulog Subdivre Bangka Taufiqurahmah di Pangkalpinang, Babel, Kamis.
Ia mengatakan saat ini stok 1.500 ton beras yang didatangkan dari Jakarta masih dalam perjalanan.
"Diperkirakan stok beras Bulog akhir bulan ini sudah mencapai 2.500 ton dan cukup untuk kebutuhan lima bulan ke depan," ujarnya.
Baca juga: Stok bawang putih di gudang Bulog Bangka kosong
Menurut dia, saat ini stok beras di gudang Bulog dan distributor swasta sangat aman dan harga stabil, karena permintaan masyarakat yang masih normal.
"Kita pastikan stok dan harga beras aman menjelang bulan puasa Ramadhan pada April nanti," katanya.
Ia menambahkan pengiriman beras ini menggunakan kontainer, karena lebih cepat, efisien dan juga sebagai upaya menjaga kualitas beras tersebut.
"Kita tidak lagi menggunakan sistem curah dalam memasok beras, karena sangat rentan terjadi kerusakan akibat air laut, hujan dan lainnya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Saat ini, stok beras di gudang 750 ton dan masih cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Kepala Perum Bulog Subdivre Bangka Taufiqurahmah di Pangkalpinang, Babel, Kamis.
Ia mengatakan saat ini stok 1.500 ton beras yang didatangkan dari Jakarta masih dalam perjalanan.
"Diperkirakan stok beras Bulog akhir bulan ini sudah mencapai 2.500 ton dan cukup untuk kebutuhan lima bulan ke depan," ujarnya.
Baca juga: Stok bawang putih di gudang Bulog Bangka kosong
Menurut dia, saat ini stok beras di gudang Bulog dan distributor swasta sangat aman dan harga stabil, karena permintaan masyarakat yang masih normal.
"Kita pastikan stok dan harga beras aman menjelang bulan puasa Ramadhan pada April nanti," katanya.
Ia menambahkan pengiriman beras ini menggunakan kontainer, karena lebih cepat, efisien dan juga sebagai upaya menjaga kualitas beras tersebut.
"Kita tidak lagi menggunakan sistem curah dalam memasok beras, karena sangat rentan terjadi kerusakan akibat air laut, hujan dan lainnya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020