Jakarta (Antara Babel) - Pakar Hukum Tatanegara Jimly Asshiddiqie mengatakan Pancasila sebagai ideologi bersifat terbuka yaitu menerima semua peradaban dari negara lain.
"Pancasila sebagai ideologi terbuka yaitu masyarakat Indonesia yang terbuka terhadap semua peradaban," katanya pada Seminar Sehari Pemimpin Nasional 2014 yang bertema Peran Kepemimpinan Nasional Dalam Revitalisasi Pancasila Sebagai Ideologi Negara, di Jakarta, Kamis.
Mantan ketua Mahkma Konstitusi menjelaskan pancasila sebagai ideologi yang terbuka yaitu manusia Indonesia yang terbuka menerima semua peradaban seperti masuknya struktur bahasa Tiongkok, India dengan hadirnya agama Hindu-dan Budha, Timur-Tengah, Barat, dan bangsa-bangsa lainnya.
"Pada era globalisai saat ini bangsa Indonesia harus siap dan terbuka terhadap negara-negara lain," katanya.
Ia memaparkan hal lain yang menjadi ciri khas atau karakteristik bangsa Indonesia yang terbuka adalah letak geografis yang berdampingan dengan negara-negara tetangga, serta menjadi jalur lintas perdagangan.
Ia menjelaskan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dan tidak tertutup oleh negara manapun.
Selain itu ia menjelaskan pancasila sebagai ideologi yang terbuka, tetapi harus bisa menyaring setiap peradaban yang masuk tanpa menerimahnya secara utuh.
Menurut dia penilaian terhadap Undang-Undang Dasar 1945 bukan dari teks saja, tetapi bagaimana kita memaknai muatan dan prinsip yang terkandung di dalamnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
"Pancasila sebagai ideologi terbuka yaitu masyarakat Indonesia yang terbuka terhadap semua peradaban," katanya pada Seminar Sehari Pemimpin Nasional 2014 yang bertema Peran Kepemimpinan Nasional Dalam Revitalisasi Pancasila Sebagai Ideologi Negara, di Jakarta, Kamis.
Mantan ketua Mahkma Konstitusi menjelaskan pancasila sebagai ideologi yang terbuka yaitu manusia Indonesia yang terbuka menerima semua peradaban seperti masuknya struktur bahasa Tiongkok, India dengan hadirnya agama Hindu-dan Budha, Timur-Tengah, Barat, dan bangsa-bangsa lainnya.
"Pada era globalisai saat ini bangsa Indonesia harus siap dan terbuka terhadap negara-negara lain," katanya.
Ia memaparkan hal lain yang menjadi ciri khas atau karakteristik bangsa Indonesia yang terbuka adalah letak geografis yang berdampingan dengan negara-negara tetangga, serta menjadi jalur lintas perdagangan.
Ia menjelaskan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dan tidak tertutup oleh negara manapun.
Selain itu ia menjelaskan pancasila sebagai ideologi yang terbuka, tetapi harus bisa menyaring setiap peradaban yang masuk tanpa menerimahnya secara utuh.
Menurut dia penilaian terhadap Undang-Undang Dasar 1945 bukan dari teks saja, tetapi bagaimana kita memaknai muatan dan prinsip yang terkandung di dalamnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014