Koba (Antara Babel) - Sebagian warga Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menilai penggunaan dana untuk pengadaan alat peraga kampanye (APK) mubazir karena banyak ditemukan alat peraga yang belum terpasang.
"Pemasangan APK untuk pasangan calon peserta pemilihan kepala daerah masih minim, padahal dana untuk pengadaannya dianggarkan dari APBD," kata Adi, seorang warga Bangka Tengah, Kamis.
Ia menyayangkan banyaknya APK yang belum terpasang, padahal merupakan bagian dari kegiatan sosialisasi pasangan calon.
"Kalau tidak dipasang, untuk apa alat peraga kampanye dicetak dan ini jelas merugikan daerah karena dananya bersumber dari APBD," ujarnya.
Ia meminta pihak KPU benar-benar serius menyikapi APK yang belum terpasang tersebut.
"Memang alat peraga kampanye beruba umbul-umbul, spanduk dan jenis lainnya sudah dicetak tetapi percuma saja kalau tidak dipasang," ujarnya.
Riski warga yang lainnya juga mengaku pemasangan APK masih minim dan kabarnya uang untuk pengadaan alat peraga itu bersumber dari APBD.
"Kalau uangnya bersumber dari pasangan calon tidak menjadi soal, tapi uangnya dari APBD yang notabene uang rakyat," ujarnya.
Sementara anggota KPU Bangka Tengah, Rusdi mengakui pemasangan APK masih minim dan itu terlihat saat KPU melakukan monitoring.
"APK yang belum terpasang ini jenis spanduk dan umbul-umbul, namun yang paling banyak belum terpasang itu umbul-umbul. Kalau bendera, mayoritas sudah terpasang," jelasnya.
Sementara Sekretaris KPU Bangka Tengah, Robain Zul mengatakan nilai uang yang dianggarkan untuk APK sebesar Rp300 juta.
"Pemasangan APK tersebut diserahkan kepada masing-masing pasangan calon, itu sesuai kesepakatan bersama dan dana Rp20 juta yang dianggarkan untuk pemasangannya dikembalikan ke kas daerah," ujarnya.