Kunjungan wisatawan ke Museum Timah Indonesia di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama 2019 mengalami kenaikan 41.000 orang lebih jika dibanding tahun sebelumnya.

"Alhamdulillah, kunjungan pelajar, wisatawan domestik dan manca negara tahun lalu mengalami peningkatan yang cukup tinggi," kata Kepala Museum Timah Indonesia, M Taufik di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan jumlah pengunjung selama Januaria hingga Februari 2020 sudah mencapai 4.000 orang lebih dan didominasi pelajar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Pengunjung museum awal tahun ini masih didominasi pelajar, sementara wisatawan domestik dan mancanegara masih sepi karena dampak virus corona," ujarnya.

Menurut dia virus corona cukup mempengaruhi kunjungan wisatawan asing khususnya wisatawan asal China yang mengalami penurunan untuk berwisata di Pulau Bangka.

"Selama ini pengunjung asal China cukup tinggi, karena adanya nilai-nilai historis antara budaya dan masyarakat di Pulau Bangka dengan warga negara tirai bambu tersebut," katanya.

enurut dia Museum Timah Indonesia merupakan museum teknologi pertimahan yang dikelola PT Timah Tbk. Museum ini didirikan pada 1958 untuk mencatat sejarah pertimahan di Bangka Belitung.

Museum Timah Indonesia menempati sebuah gedung bersejarah yang awalnya adalah rumah dinas Hoofdt Administrateur Bangka Tin Winning (BTW).

"Pada masa perjuangan Kemerdekaan Indonesia, Bung Karno, Hatta dan para pemimpin tinggi Republik Indonesia diasingkan ke Bangka mengadakan perundingan dengan utusan PBB (Komisi Tiga Negara) pada 1948 di gedung tersebut. Pada pertemuan ini akhirnya mengantarkan pada kedaulatan Belanda pada Republik Indonesia pada 1949," kata Taufik.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020