Pangkalpinang (ANTARA) - Sebanyak 16.000 pelajar telah mengunjungi Museum Timah Indonesia (MTI) di Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna mengenal sejarah pertimahan dan perjuangan kemerdekaan Indonesia di Kota Beribu Senyuman itu.
"Hingga saat ini sudah 16.000 lebih orang pelajar yang berkunjung ke MTI ini," kata Kepala MTI Kota Pangkalpinang M Taufik di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan Gedung Museum Timah Indonesia di Kota Pangkalpinang yang dibangun pada 1958 ini pernah dijadikan tempat perundingan Roem Royen dihadiri oleh tokoh-tokoh penting di antaranya Ir Soekarno, Haji Agus Salim dan pemimpin-pemimpin Indonesia yang diasingkan di Pulau Bangka.
Selain itu, Gedung MTI di Kota Pangkalpinang yang pernah menjadi tempat Bung Karno dan para pemimpin Republik lndonesia dalam pengasingan ini juga memiliki koleksi sejarah pertimahan di Indonesia.
"Alhamdulillah, beberapa tahun terakhir kunjungan MTI menurun akibat COVID-19 dan sekarang sudah kembali mengalami peningkatan terutama dari kalangan pelajar di Pulau Bangka dan luar daerah bahkan wisatawan asing untuk mengenal sejarah pertimahan di Kepulauan Babel ini," katanya.
Baca juga: Pangkalpinang gelar Upacara HUT Ke-267 di Museum Timah
Ia mengapresiasi sekolah dan para guru di dunia pendidikan yang menjadikan MTI sebagai tempat wisata Pendidikan bagi anak-anak didiknya.
"Dengan adanya MTI ini tentunya masyarakat Indonesia khususnya Babel mengetahui sejarah pertimahan dan keberadaan bangunan museum ini," katanya.
Salah seorang pelajar Pangkalpinang Rita mengaku senang berkunjung ke MTI Pangkalpinang, karena memiliki sejarah pertimahan yang belum banyak diketahuinya.
"Saya sangat senang, karena selain tempatnya nyaman juga memiliki koleksi sejarah pertimahan mulai dari masa penjajahan hingga kemerdekaan Republik Indonesia," katanya.