Jakarta (Antara Babel) - Pasar kerja menjadi tantangan utama profesi pekerja sosial (peksos), terutama untuk meyakinkan pasar kerja dan masyarakat bahwa peksos adalah tenaga profesionak untuk menangani masalah sosial.

"Peksos memiliki tugas meyakinkan pasar kerja dan masyarakat bahwa alumni peksos adalah sarjana profesional yang mampu mengatasi masalah sosial, menjadi agen perubahan, serta memberdayakan masyarakat," kata Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri di Jakarta, Rabu.

Selain pasar kerja, tantangan kedua adalah penerimaan masyarakat. Peksos berbeda dengan profesi lain yang lebih dulu dikenal masyarakat, banyak masyarakat belum mengenal fungsi dan tugas peksos.

Padahal, hasil kerja peksos yang tidak kasat mata, membuat warga masyarakat tidak dengan segera mengenali hasil kerja para peksos dan berbeda dengan dokter yang terkenal di masyarakat.

Bila masyarakat memahami esensi peksos, maka profesi ini akan melekat di hati masyarakat sama dengan kedokteran. Sebagai alumni baru peksos harus berusaha keras untuk turut memastikan masyarakat paham akan tugas peksos.

"Dua tantangan di atas, bisa diatasi dengan meningkatkan kualitas pribadi, kesiapan mental dan jaringan. Peningkatkan kualitas diri bisa dengan menempuh pendidikan lebih tinggi serta meningkatkan 'soft skill'," tutur Mensos.

Permasalahan sosial semakin kompleks dan dinamis menuntut tersedianya sumberdaya manusia (SDM) andal di bidang pekerjaan sosial (peksos).

"Peksos menjadi faktor strategis dalam perubahan sosial masyarakat," tambah Salim.

Pewarta: Oleh Desi Purnamawati

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014