STISIPOL P12 Bangka Belitung menyelenggarakan konferensi regional daring dengan tema "Pengaruh Covid 19 terhadap perekonomian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung" pada Rabu (6/5).

Ketua STISIPOL P12, Darol Arkum melalui pesan singkatnya, Selasa mengatakan, konferensi regional bekerjasama dengan pihak Bappeda Kabupaten Bangka tersebut diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat untuk menghadapi COVID-19 yang berdampak terhadap perekonomian daerah.

"Hasil diskusi ini nantinya diharapkan dapat menjadi bahan bagi pemerintah daerah untuk merumuskan kebijakan yang tepat berbasis pada data yang akurat dalam merespon dampak dan mempercepat pemulihan ekonomi ke depan," jelasnya.

Diketahui, dampak COVID-19 pada perekonomian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sangat signifikan. Pertumbuhan ekonomi di provinsi ini pada triwulan pertama  2020 hanya tumbuh 1,35 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2019 yang 
tumbuh sebesar 2,81 persen.

"Penurunan ini disebabkan karena beberapa sektor strategis mengalami kontraksi seperti pada sektor industri pengolahan sebesar kurang 2,86 persen serta pertambangan dan penggalian kurang dari 7,91 persen.," jelasnya.

Beberapa sektor mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (15,38 persen), Informasi dan Komunikasi(13,98 persen), Pengadaan Air (13,00 persen). Tingginya pertumbuhan sektor ini cukup berpengaruh terhadap pencapaian perekonomian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada quartal ini.

Menurutnya, pada triwulan pertama, sektor pertanian masih tumbuh positif dan masih memiliki kontribusi terbesar. Walaupun dalam beberapa hal sektor ini masih menghadapi persoalan seperti harga lada, sawit dan karet masih rendah karena pembatasan kebijakan ekspor yang menyebabkan terjadinya penurunan produksi. 

Sementara pada perikanan tangkap, pandemi COVID-19 tidak berpengaruh terhadap hasil tangkapan nelayan, karena ikan termasuk kebutuhan pangan masyarakat yang tetap diminati baik di pasar domestik maupun pasar ekspor.

Kepala perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Bangka Belitung, Tantan Heroika Sukmadrajad, menyampaikan bahwa Bank Indonesia telah merumuskan kebijakan memperkuat stabilitas moneter dan pasar keuangan bersama pemerintah dan otoritas jasa keuangan (OJK).

Dikatakan, wabah COVID-19tidak hanya berdampak negatif, namun juga dapat memberikan dampak positif dan momentum bagi pengembangan perekonomian daerah melalui penciptaan pasar lokal guna menyerap produk UMKM dan sektor pertanian dan sektor strategis lainnya untuk pengembangan ekonomi rakyat.

"Sektor UMKM salah satu yang harus diperhatikan oleh pemerintah daerah dengan memberikan sosialisasi dan edukasi, meningkatkan kapasitas SDM dan kelembagaan, membantu proses pemasaran melalui e commerce dan mempercepat penyerapan KUR," jelasnya.

Sementara Kabid Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Bangka Belitung, Oktarizal, mengatakan pemerintah daerah dapat mempercepat pemulihan ekonomi ke depan dengan memperkuat sektor pertanian, perdagangan, mempercepat penyerapan belanja pemerintah, pemberdayaan UMKM dan koperasi.

Pewarta: Kasmono

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020