Jakarta (Antara Babel) - Anggota Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prof Nanat Fatah Natsir menilai munculnya dualisme pimpinan di DPR bisa menjadi preseden buruk dan merembet ke institusi lain seperti eksekutif, DPRD dan lainnya.

"DPR seharusnya memberi contoh yang baik. Contoh buruk yang ditunjukkan di DPR bisa menimbulkan masalah baru yang jauh lebih buruk," kata Nanat Fatah Natsir dihubungi di Jakarta, Jumat.

Mantan rektor UIN Bandung itu mengatakan semua pihak pasti prihatin dengan situasi yang terjadi di DPR saat ini. Karena itu, dia berharap semua pihak di DPR bisa mengedepankan sikap kedewasaan berpolitik.

"Semua pihak seharusnya mengedepankan kepentingan bangsa dan rakyat dengan berpedoman pada peraturan yang berlaku. Ketidakpuasan jangan dilanjutkan dengan membuat tandingan," tutur Direktur Institut Madani Nusantara itu.

Ketegangan politik terjadi di DPR karena beberapa fraksi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo menyatakan membentuk pimpinan DPR tandingan.

Terpisah, Presiden Jokowi berharap semua pihak, termasuk para anggota legislatif, bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Akan lebih baik kalau kita ini bersatu dan menjaga persatuan dan kesatuan," kata Presiden kepada wartawan seusai Shalat Jumat di Masjid Baiturrahim, Kompleks Istana Presiden, Jakarta.

Ditanya mengenai tanggapannya atas kondisi politik di Parlemen,  Presiden menegaskan bahwa persatuan dan kesatuan itu penting.

Pewarta: Oleh Dewanto Samodro

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014