Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bekerjasama tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 daerah itu akan melakukan rapid test bagi ratusan pelajar SMA Negeri 1 Pemali.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemerintah Kabupaten Bangka Boy Yandra di Sungailiat, Jumat mengatakan, sesuai data ada lebih dari 300 siswa dan guru berserta staff SMA Negeri Pemali yang akan dilakukan rapid test setelah lembaga sekolah itu ditetapkan sebagai percontohan "new normal" kegiatan belajar mengajar oleh pemerintah provinsi setempat, pada 2 Juni 2020.

"Meskipun lembaga SMA sederajat menjadi kewenangan pemerintah provinsi, kami tetap akan turun melakukan pemantauan saat masuk sekolah dengan melibatkan dinas dan organisasi terkait karena masuk dalam wilayah kerja tim gugus Kabupaten Bangka," katanya.

Boy Yandra mengatakan, bagi siswa atau guru maupun staff sekolah yang diketahui reaktif dari hasil rapid test nantinya, diharuskan yang bersangkutan melakukan isolasi mandiri maupun isolasi yang disediakan pemerintah daerah.

   
"Pencegahan penyebaran wabah COVID-19 harus dilakukan terpadu sehingga wilayah Kabupaten Bangka kembali terjaga ke zona hijau," jelasnya.

Dia menyarankan agar penyelenggara sekolah harus benar-benar menerapkan aturan protokol kesehatan dengan menyediakan fasilitas cuci tangan dengan ketersediaan air mengalir yang cukup, sabun serta mengatur jarak antar siswa minimal 1.5 meter.

"Siswa dan penyelenggara sekolah harus diukur suhu tubuhnya sebelum masuk sekolah, dan jika ditemukan suhu tubuh minimal 38 derajat celcius diharuskan pulang," kata Boy Yandra.

Skenario proses belajar mengajar SMA Negeri Pemali, kata Boy Yandra menerapkan jadwal berbeda antar masing - masing kelas dengan jumlah ruang belajar yang disediakan sebanyak 20 ruang.

Pewarta: Kasmono

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020