Harga lada putih di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauaan Bangka Belitung, naik dar Rp38 ribu per kilogram menjadi Rp48 ribu per kilogram dikarenakan tingginya permintaan lada putih di daerah itu.

"Jadi harga cenderung naik karena saat ini kayaknya beberapa agen membutuhkan stok lada putih untuk pengiriman," kata Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung, Hamzah di Tanjung Pandan, Senin.

Menurut dia, harga lada putih di daerah itu trennya dalam seminggu terakhir mengalami kenaikan mulai dari Rp36 ribu per kilogramnya, kemudian Rp38 ribu dan sekarang ini mencapai Rp48 ribu per kilogram sehingga kondisi ini sangat menguntungkan petani lada di daerah itu.

"Sekarang ini bertepatan juga dengan musim panen lada jadi para petani di sebagian Belitung saat ini sedang panen memetik lada namun ada juga yang telah selesai panen," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Belitung akan intensifikasi 100 hektare kebun lada

Untuk itu, ia meminta para petani tetap memperhatikan pengolahan lada pasca panen sehingga kualitasnya tetap terjaga dan harganya tinggi.

"Mulai dari seleksi buah harus buah yang benar-benar sudah matang yang dapat dipetik jadi tidak sembarangan pemetik harus lebih selektif," katanya.

Petani juga diharapkan memperthatikan proses perendaman lada selama 12 hari secara maksimal ditempat air yang mengalir kemudian baru dilakukan pencucian.

"Dengan merendam lada di air mengalir maka kulitnya lada akan terjaga kemudian dilakukan penjemuran," ujarnya.

Dirinya meyakini dengan proses pengolahan pasca panen tersebut yang dilakukan secara baik dan teratur maka akan menghasilkan kualitas lada dengan harga yang bagus.

"Karena untuk sekarang ini tren harga akan naik sebab di beberapa daerah ada infonya mengalami kondisi gagal panen," katanya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020