PT Timah Tbk mengubah reklamasi lahan bekas tambang di Desa Selinsing, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menjadi kawasan agrowisata, guna meningkatkan kunjungan wisatawan dan perekonomian masyarakat di Negeri Laskar Pelangi itu.
"Seluas 19 hektare lahan reklamasi di Selinsing dijadikan agrowisata, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat," kata Kabid Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan di Pangkal Pinang, Jumat.
Ia mengatakan perubahan reklamasi lahan bekas penambangan bijih timah di kampong reklamasi Selinsing ini berdasarkan regulasi yang berlaku dan telah diusulkan ke kementerian terkait untuk disetujui pemerintah pusat.
"Kegiatan reklamasi di Selising ini sudah dimulai tahun 2018 dan telah ditanami berbagai tanaman kayu fast growing seperti sengon, cemara laut, akasia dan lainnya," ujar Anggi.
Menurut dia, dalam pengelolaan Kampong Reklamasi Selinsing ini, PT Timah Tbk menggandeng BUMDes Selinsing di mana tahap awal yang sudah dikerjakan yakni pembibitan, pembangunan beberapa spot foto, dan kawasan peternakan.
Selain itu kampong reklamasi Selinsing ini juga akan ada bumi perkemahan, tapi saat ini baru bangunan api unggun nya, untuk zona wisata air baru tambatan perahu dengan dermaga, serta ada juga fishing villa dan gazebo.
"Kami berharap langkah ini dapat mendukung program pemerintah daerah dalam meningkat kunjungan wisatawan dan perekonomian masyarakat desa di negeri laskar pelangi ini," katanya.
Kepala Unit Pertanian Peternakan Bumdes Mitra Jaya Selinsing, Fery Surya, mengaku sejak kerja sama tiga tahun terakhir dengan PT Timah dalam mengelola lahan eks tambang, pihaknya sangat terbantu, terutama masyarakat setempat memiliki tambahan penghasilan.
"Sekarang yang kami kerjakan pembibitan jambu mete dan sawit serta ternak sapi. Sebelumnya, di lahan eks tambang itu kami juga sudah panen cabe rawit dan cabe keriting, " akunya.
Untuk pembibitan ia melibatkan warga sekitar yang otomatis membantu perekonomian anggota BUMDes, misalnya untuk pengisian tanah ke polybag, serta penanaman jambu mete dan cemara laut.
"Kami merasa sangat terbantu dengan kemitraan ini, warga mendapat penghasilan tambahan dan lahan yang tadinya tidak dimanfaatkan bisa dimanfaatkan dan bernilai tambah, " ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Seluas 19 hektare lahan reklamasi di Selinsing dijadikan agrowisata, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat," kata Kabid Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan di Pangkal Pinang, Jumat.
Ia mengatakan perubahan reklamasi lahan bekas penambangan bijih timah di kampong reklamasi Selinsing ini berdasarkan regulasi yang berlaku dan telah diusulkan ke kementerian terkait untuk disetujui pemerintah pusat.
"Kegiatan reklamasi di Selising ini sudah dimulai tahun 2018 dan telah ditanami berbagai tanaman kayu fast growing seperti sengon, cemara laut, akasia dan lainnya," ujar Anggi.
Menurut dia, dalam pengelolaan Kampong Reklamasi Selinsing ini, PT Timah Tbk menggandeng BUMDes Selinsing di mana tahap awal yang sudah dikerjakan yakni pembibitan, pembangunan beberapa spot foto, dan kawasan peternakan.
Selain itu kampong reklamasi Selinsing ini juga akan ada bumi perkemahan, tapi saat ini baru bangunan api unggun nya, untuk zona wisata air baru tambatan perahu dengan dermaga, serta ada juga fishing villa dan gazebo.
"Kami berharap langkah ini dapat mendukung program pemerintah daerah dalam meningkat kunjungan wisatawan dan perekonomian masyarakat desa di negeri laskar pelangi ini," katanya.
Kepala Unit Pertanian Peternakan Bumdes Mitra Jaya Selinsing, Fery Surya, mengaku sejak kerja sama tiga tahun terakhir dengan PT Timah dalam mengelola lahan eks tambang, pihaknya sangat terbantu, terutama masyarakat setempat memiliki tambahan penghasilan.
"Sekarang yang kami kerjakan pembibitan jambu mete dan sawit serta ternak sapi. Sebelumnya, di lahan eks tambang itu kami juga sudah panen cabe rawit dan cabe keriting, " akunya.
Untuk pembibitan ia melibatkan warga sekitar yang otomatis membantu perekonomian anggota BUMDes, misalnya untuk pengisian tanah ke polybag, serta penanaman jambu mete dan cemara laut.
"Kami merasa sangat terbantu dengan kemitraan ini, warga mendapat penghasilan tambahan dan lahan yang tadinya tidak dimanfaatkan bisa dimanfaatkan dan bernilai tambah, " ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020